Nusantaratv.com - Setelah sempat menuai pro-kontra terkait penayangan awal K-drama "Snowdrop" di jaringan televisi Korea Selatan, JTBC, sebuah petisi menuntut ditutupnya jaringan televisi tersebut beredar.
Para pengguna menyerukan penutupan JTBC itu sendiri melalui siaran "Snowdrop", mengklaim bahwa jaringan tersebut belum "ditangani dengan benar" atau berurusan dengan dugaan distorsi sejarah.
Petisi baru tersebut telah mengumpulkan hampir 30.000 tanda tangan dalam waktu kurang dari sehari. Awal pekan ini, beberapa perusahaan menarik sponsor mereka untuk "Snowdrop" setelah mendapat reaksi keras dari penonton.
Sementara itu, JTBC menggambarkan reaksi balik atas "distorsi sejarah" acara tersebut sebagai "kesalahpahaman" yang akan dibahas di episode mendatang, katanya, mengutip Antaranews.
“[Masalahnya] akan diselesaikan melalui kemajuan plot drama,” tambahnya.
Di bagian lain dalam pernyataan itu, jaringan televisi juga mencatat bahwa, meskipun Snowdrop berlatar pada masa "rezim militer", alur ceritanya dan karakter seputar "partai yang berkuasa yang berkolusi dengan pemerintah Korea Utara" adalah "cerita fiksi".
Pada tanggal 18 dan 19 Desember, JTBC menayangkan dua episode pertama dari drama musim dingin yang ditunggu-tunggu "Snowdrop", yang telah terlibat dalam kontroversi atas dugaan distorsi sejarah bahkan sebelum ditayangkan.
Serial K-drama "Snowdrop" yang dibintangi oleh Jung Hae-in dan Jisoo BLACKPINK berlatar pada peristiwa tahun 1987, tahun yang sangat penting bagi gerakan pro-demokrasi Korea Selatan.