Nusantaratv.com - Penampilan Joaquin Phoenix dan Scarlett Johansson di film Her cukup membekas bagi para penonton. Meski sudah sembilan tahun berlalu, banyak orang yang masih teringat dengan chemistry keduanya.
Baru-baru ini, Scarlett Johansson pun buka suara terkait proyek film tersebut, khususnya soal adegan seks yang dilakukannya bersama sang bintang Joker itu. Dalam program podcast Dax Shepard, ia mengaku adegan tersebut terasa begitu canggung.
"Kami mencoba untuk melakukannya dalam satu adegan dan ia pun seperti, merasa gagal. Ia sangat kecewa dengan hal itu. Ia pun meninggalkan studio. Ia butuh jeda," ungkap wanita yang akrab disapa ScarJo itu.
"Kau tak (pernah) mau mendengar suaramu sendiri. Kau tentunya tak ingin dengar suaramu saat mengalami orgasme. (Apalagi) Kau tentunya tak mau mendengar suaramu memalsukan orgasme. Itu sungguh menjijikkan. Itu sungguh aneh," tambahnya.
Dalam film tersebut, Scarlett Johansson berperan sebagai program komputer bernama Samantha. Sementara, Joaquin Phoenix menjadi penulis bernama Theodore yang jatuh cinta pada AI komputer tersebut, meskipun hanya mendengar suaranya saja.
Proses perekaman suara yang dilakukan Scarlett Johansson untuk film itu pun cukup berat dibandingkan film-film lainnya. Ia bahkan melakukan perekaman suara hingga 40 sampai 50 kali. Sang sutradara Spike Jonze pun membuatkan sebuah ruangan khusus untuknya.
"Ia membuatkanku sebuah kotak kecil yang aneh, ini adalah ruang vokal kecil yang menjadi tempatku, seperti ruang penyimpanan sapu," ungkap Scarlett Johansson.
"Itu sangat sulit karena Spike orang yang sangat menuntut dan itu adalah sesuatu yang begitu lembut, setiap momen yang dilakukan harus memberikan dampak," tambahnya.
Sebelumnya Scarlett Johansson juga bicara soal pengalamannya menjadi obyek seksual di usia yang sangat muda dan terjebak hingga diperlakukan tak adil di Hollywood.
Salah satu aktris dengan bayaran tertinggi di dunia itu bahkan sempat merasa karier dirinya tak akan berkembang, karena pemikiran publik yang menganggap dirinya jauh lebih tua dibandingkan usianya sehingga ia kerap tampil begitu seksi di film-film.
"Aku merasa seperti objektifikasi dan diperlakukan tak adil, karena aku merasa tak pernah mendapatkan tawaran untuk pekerjaan yang kuinginkan," ujarnya.
"Aku ingat memikirkan ini, 'Ku rasa orang-orang mengira aku telah berusia 40 tahun,'" tambahnya.
Scarlett Johansson memulai karier sejak usia 9 tahun pada film North (1994). Ia pun sempat mendapatkan pujian lewat penampilannya bersama Bill Murray pada 2003 kala membintangi Lost in Translation sebagai Sofia Coppola. Pada film tersebut, usianya baru menginjak 17 tahun namun ia memerankan karakter wanita dewasa.