Nusantaratv.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut mendoakan agar di usianya yang sudah menginjak 27 tahun, Atta Halilintar bisa tetap memberikan inspirasi positif kepada para generasi muda bangsa. Baik sebagai Youtuber, conten creator, influencer, maupun sebagai pelaku kerja ekonomi kreatif di berbagai sektor lainnya. Memiliki subscribers Youtube mencapai 28,1 juta, terbesar kedua di Asia Tenggara, Atta Halilintar harus menjadikan media sosialnya sebagai kekuatan sosial untuk kebaikan serta menyebarkan semangat kebangsaan.
"Tidak hanya sebagai pelaku ekonomi kreatif dari sisi ekonomi digital, di usia mudanya Atta juga sukses membangun UMKM. Antara lain clothing line dengan nama Atta Halilintar Habit/AHHA, madu dengan merek Rahasia Orang Hebat (ROH), dan juga merek makanan Ashiaaap yang menyediakan berbagai macam jajanan tradisional maupun modern dengan konsep praktis, kekinian dan harga terjangkau," ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini juga turut bangga dengan langkah Atta Halilintar terjun ke industri sepakbola dengan mengakuisisi klub sepakbola Liga 2 Indonesia, PSG Pati, yang kemudian diubah namanya menjadi AHHA PS Pati. Membuat cerah masa depan olahraga sepakbola agar menjadi semakin modern dengan managemen pengelolaan yang semakin profesional.
"Sepakbola modern tidak lepas dari aspek bisnis, entertainment dan sosial. Dengan jumlah fans yang besar, AHHA PS Pati FC bisa menghasilkan uang dari tiket masuk penonton, sponsor dan penjualan apparel. Tapi team juga tidak boleh melupakan aspek sosialnya, untuk terus membina pemain-pemain muda yang berprestasi dan bisa membawa harum nama Indonesia," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, karena berbagai prestasi dan langkah positif yang dilakukan Atta Halilintar, dirinya mengajak Atta bergabung dalam kepengurusan IMI dan PB Kodrat, memegang bidang Komunikasi dan Media Sosial. Sekaligus berkontribusi menjadikan olahraga sebagai industri.
"Tidak ada salahnya Indonesia mencontoh negara Swiss. Dengan menjadikan olahraga sebagai industri, bisa memberikan pemasukan bagi pendapatan negaranya mencapai 22,8 miliar dolar per tahun, menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun," pungkas Bamsoet.