Nusantaratv.com - CEO Xiaomi Lei Jun berharap mobil listrik pertama perusahaannya menjadi yang terbaik dan paling mudah dikendarai serta paling cerdas dengan banderol harga di bawah 500.000 yuan atau sekitar Rp1,096 miliar.
Hal ini seiring dengan perusahaan teknologi asal China tersebut yang akan memulai pengiriman model kendaraan listrik (electric vehicle/EV) SU7 pada pekan ini. Dilansir dari Reuters, Xiaomi pada Kamis (28/3/2024) bakal mengumumkan kisaran harga resmi SU7 (Speed Ultra 7) dan mulai menerima pesanan untuk mobil tersebut.
Komentar CEO Lei Jun, yang dibuat di akun resminya di Weibo, menandai pertama kalinya perusahaan mengonfirmasi kisaran harga tertinggi dari mobil listrik tersebut. Di sisi lain, antusiasme calon konsumen terhadap kendaraan listrik ini semakin meningkat sejak Xiaomi meluncurkan kendaraan tersebut pada Desember.
Xioami juga berambisi menjadi salah satu dari lima produsen mobil terbesar di dunia. Lei menyebut, SU7 memiliki teknologi yang mampu memberikan akselerasi lebih baik dibandingkan mobil listrik Tesla dan Porsche.
Gerai Xiaomi di China juga mulai memamerkan mobil tersebut pada Senin (25/3/2024), di mana calon pelanggan dan blogger mobil mengantri untuk melihat lebih dekat versi "Ocean Blue".
Selain itu, perusahaan mengunggah aplikasi "Xiaomi Car" ke toko aplikasi China. Xiaomi SU7 nantinya akan hadir dalam dua versi. Yakni, kendaraan yang sanggup menempuh jarak hingga 668 km dengan sekali pengisian daya, dan kendaraan yang mampu menempuh jarak hingga 800 km.
Sebagai perbandingan, Tesla Model S memiliki jarak tempuh hingga 650 km. Produsen ponsel pintar terbesar kelima di China itu telah berupaya melakukan diversifikasi di luar bisnis intinya ke kendaraan listrik di tengah stagnasi permintaan ponsel pintar, yakni sebuah rencana yang pertama kali diumumkan pada 2021.
Perusahaan teknologi China lainnya yang telah bermitra dengan produsen mobil untuk mengembangkan kendaraan listrik termasuk raksasa telekomunikasi Huawei dan perusahaan mesin pencari Baidu.
Xiaomi telah berkomitmen menginvestasikan US$10 miliar pada sektor otomotif selama satu dekade dan merupakan salah satu dari sedikit pemain baru di pasar kendaraan listrik China yang mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang.
Mobil listrik Xiaomi ini diproduksi oleh unit pembuat mobil milik negara BAIC Group di pabrik Beijing dengan kapasitas tahunan sekitar 200.000 unit kendaraan.