Nusantaratv.com - Tren permintaan kendaraan listrik terus meningkat. Namun kekhawatiran konsumen salah satunya yakni baterai bertegangan tinggi yang berisiko memicu kebakaran.
Guna menjawab isu keamanan baterai mobil listrik sekaligus memamerkan teknologi keselamatan terbarunya, Hyundai Motor Group melakukan uji tabrak kendaraan listrik terlaris mereka, yakni Hyundai Ioniq 5.
Selama pengujian yang dilakukan di Hyundai Motor Company Namyang Technology Research Center di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, terhadap Ioniq 5, yang dibangun di atas platform kendaraan milik Hyundai yang disebut E-GMP, dikendarai dengan kecepatan 64 kilometer per jam (kpj) kemudian menabrakannya ke penghalang seberat satu ton.
Tes tersebut dirancang untuk menghancurkan 40 persen sisi depan. Setelah menabrak penghalang tersebut, bagian depan Ioniq 5 hancur, namun sebagian lainnya masih tetap utuh. Bahkan jendela kendaraan tersebut tidak pecah.
Empat kantung udara, yakni dua di kursi depan dan dua lagi di samping menyembul keluar dan melindungi boneka. Pintu mobil mudah dibuka, yang merupakan fitur penting bagi penumpang untuk segera keluar dari mobil jika terjadi kecelakaan.
Beberapa cairan pendingin bocor dari bagian bawah mobil tetapi hanya sedikit kerusakan yang terlihat pada aki, tidak menyebabkan kebakaran atau kebocoran elektrolit.
"Baterai diikat dengan aman menggunakan baut untuk mencegahnya keluar dari mobil saat terjadi tabrakan langsung," kata Baek Chang-in, Direktur Divisi Pengembangan Keselamatan Komprehensif Hyundai Motor Group, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (16/1/2023).
Namun sejumlah orang yang hadir dalam uji rabrakan itu berharap demonstrasi tersebut menunjukkan jenis tabrakan lain selain tabrakan langsung, karena banyak kebakaran fatal terjadi ketika kendaraan listrik ditabrak dari samping.
Baek mengungkapkan, guna melindungi baterai mobil jika terjadi benturan samping dan belakang, panel ambang samping kendaraan listrik dikemas dengan bahan ekstrusi aluminium dan bagian belakangnya mengadopsi struktur yang sepenuhnya menyerap energi tabrakan mobil.
Mengutip data dinas pemadam kebakaran, Baek menyebutkan tingkat kecelakaan kebakaran untuk kendaraan listrik tidak lebih tinggi daripada mobil bermesin pembakaran.
"Kami terus berupaya menambah fitur baru untuk mencegah kebakaran, namun ada kendala untuk menaikkan batas kecepatan (menjadi sekitar 100 kilometer per jam dibandingkan saat ini 64 kpj)," tambahnya.
Saat ini, mobil domestik dan mobil impor Hyundai dan Kia diproduksi menggunakan rangka bodi yang sama yang dilengkapi dengan platform E-GMP Generasi 3 terbaru. Tahun lalu, model E-GMP Hyundai Motor Group, termasuk Ioniq 5, menerima peringkat keamanan tertinggi di Amerika Serikat (AS) dan pasar utama lainnya.
Sebanyak 26 model memenangkan penghargaan Top Safety Pick yang diselenggarakan oleh Institut Asuransi AS untuk Keselamatan Jalan Raya, yang merupakan jumlah terbesar kedua di antara produsen mobil setelah Volkswagen.
Didirikan pada 1998, sekitar 135.000 karyawan bekerja di Hyundai Motor Company Namyang Technology Research Center. Di gedung uji keselamatan, yang didirikan pada 2005, Hyundai melakukan lebih dari 100 uji tabrak untuk sebuah model mobil (sekitar 650 uji setiap tahun), dan menghabiskan sekitar 10 miliar won (US$8 juta) per tahun.