Toyota Tanam Modal Rp18,7 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik, Beroperasi 2025

Nusantaratv.com - 07 Desember 2021

Ilustrasi Toyota. (The Japan Times)
Ilustrasi Toyota. (The Japan Times)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Toyota Motor Corp pada Senin (6/12/2021) mengumumkan mereka sedang membangun pabrik baterai baru senilai hampir US$1,3 miliar (Rp18,7 triliun) di North Carolina, Amerika Serikat (AS).

Pembangunan pabrik itu sebagai upaya untuk memperluas upaya kendaraan hibrida dan listrik buatannya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/12/2021). Pabrik baru, yang berlokasi di Liberty akan mulai berproduksi pada 2025, pada awalnya akan mampu memasok baterai lithium-ion untuk 800.000 kendaraan setiap tahun.

Kepala Administrasi untuk Toyota Motor Amerika Utara, Chris Reynolds mengatakan, pabrik ini akan 'membuka jalan' untuk produksi kendaraan listrik Toyota di AS. Investasi tersebut akan dilakukan oleh perusahaan baru bernama Toyota Battery Manufacturing dan diharapkan dapat menciptakan 1.750 pekerja baru di AS.

Pada Oktober lalu, Toyota mengatakan akan mendirikan perusahaan baru dan membangun pabrik baterai otomotif AS yang baru dengan Toyota Tsusho, anak perusahaan perdagangan logam pembuat mobil dan unit dari Toyota Group. Toyota akan memegang 90 persen saham di perusahaan baterai.

Negara Bagian North Carolina mengatakan pabrik baru awalnya akan memproduksi baterai untuk kendaraan hibrida Toyota, dan bermaksud memproduksi baterai untuk kendaraan listrik jangka panjang. Negara bagian itu akan mengganti Toyota hingga US$79,1 juta selama 20 tahun dan jika Toyota memperluas proyek tersebut menjadi US$3 miliar, maka mereka dapat menerima hingga sekitar US$315 juta.

Negara bagian itu menyetujui dukungan tambahan untuk membantu persiapan lokasi akhir, termasuk US$135 juta untuk perbaikan jalan dan lokasi lainnya. Jika Toyota memperluas proyek tersebut, dana pengembangan lokasi senilai US$185 juta akan tersedia.

Toyota mengatakan pabrik di Carolina Utara berencana untuk memperluas setidaknya enam jalur produksi hingga 1,2 juta baterai per tahun. Investasi tersebut merupakan bagian dari pengumuman Toyota pada Oktober jika pihaknya akan menginvestasikan US$3,4 miliar untuk pengembangan dan produksi baterai otomotif AS hingga 2030.

Dana tersebut merupakan bagian dari US$13,5 miliar yang diumumkan Toyota pada September yang direncanakan untuk dibelanjakan secara global pada 2030 untuk mengembangkan baterai.

Produsen mobil di seluruh dunia menginvestasikan miliaran dolar untuk meningkatkan produksi baterai dan kendaraan listrik karena mereka menghadapi peraturan lingkungan yang semakin ketat.

Toyota telah melakukan kampanye lobi untuk mencoba meyakinkan anggota parlemen AS untuk tidak memasukkan insentif pajak tambahan sebesar US$4.500 untuk kendaraan listrik buatan serikat pekerja.

Pada Agustus lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan target untuk membuat setengah dari semua kendaraan baru yang dijual pada 2030 kendaraan nol-emisi.

Sasaran 50 persen Biden dan target 2030 pembuat mobil mencakup baterai listrik, sel bahan bakar, dan kendaraan plug-in hybrid yang juga memiliki mesin bensin.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])