Nusantaratv.com - Mobil hidrogen menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan kendaraan listrik.
Diantaranya waktu pengisian bahan bakar yang lebih cepat, biasanya sebanding dengan pengisian bahan bakar kendaraan bensin konvensional, dan jarak tempuh yang lebih jauh karena kepadatan energi hidrogen yang lebih tinggi.
Selain itu, kendaraan sel bahan bakar hidrogen memberikan pengalaman berkendara yang serupa dengan mesin pembakaran internal tradisional, membuatnya lebih familiar bagi konsumen.
Namun, mobil hidrogen menghadapi tantangan termasuk ketersediaan infrastruktur bahan bakar hidrogen yang terbatas, biaya produksi dan penyimpanan yang lebih tinggi, dan kebutuhan akan produksi hidrogen yang cukup sulit.
Seiring upaya industri otomotif untuk mengurangi emisi, Toyota telah meluncurkan inovasi terbarunya menjelang gelaran Le Mans 24 Jam 2023. Konsep Toyota GR H2 Racing, prototipe mobil balap Le Mans berbahan bakar hidrogen, mengisyaratkan kemungkinan masa depan bertenaga hidrogen di arena balap.
Melansir Gizmochina, Senin (12/6/2023), sejak 2021, Toyota telah berkompetisi di Seri Super Taikyu Jepang dengan mobil balap berbasis Corolla yang menggunakan mesin hidrogen.
Meskipun pembakaran hidrogen menghasilkan nol emisi CO2, mengatasi emisi nitrogen oksida tetap menjadi tantangan. Toyota berencana mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi reduksi katalitik selektif berbasis urea, serupa dengan yang digunakan pada mesin diesel modern.
Selain itu, ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen yang terbatas menimbulkan rintangan besar, tetapi tampaknya industri ini secara aktif bekerja untuk memperluas infrastruktur.
Meski spesifikasi mesin yang digunakan dalam konsep GR H2 Racing tidak diungkapkan, Toyota telah bekerja sama dengan Yamaha untuk mengembangkan mesin hidrogen V-8. Keahlian Yamaha, yang sebelumnya didemonstrasikan pada mesin V-10 supercar Lexus LFA, semakin menambah kredibilitas upaya berani ini.
Toyota menekankan konsep GR H2 Racing lebih dari sekadar latihan gaya. Ajang World Endurance Championship, yang terkenal dengan balapan Le Mans yang ikonik, berencana memperkenalkan kelas bertenaga hidrogen pada 2026.
Dengan menerapkan aturan Balance of Performance, kejuaraan ini bertujuan memastikan persaingan yang adil antara mobil bertenaga hidrogen dan sel bahan bakar.