Toyota Berencana Produksi Baterai Kendaraan Listrik Tahun Depan

Nusantaratv.com - 14 Mei 2024

Seorang pejalan kaki sedang berjalan dengan latar belakang logo Toyota. (Foto: Reuters)
Seorang pejalan kaki sedang berjalan dengan latar belakang logo Toyota. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pabrikan mobil Jepang, Toyota, berencana mulai memproduksi baterai kendaraan listrik pada tahun depan.

Produksi tersebut bakal dilakukan di pabrik baru mereka di North Carolina, Amerika Serikat (AS). 

Dilansir dari Teslarati, Selasa (14/5/2024), pabrik ini disiapkan untuk memproduksi baterai kendaraan hybrid, plug-in hybrid, dan kendaraan listrik.

Setelah meningkatkan investasinya pada pabrik tersebut menjadi total US$13,9 miliar pada tahun lalu, Toyota terus membuat kemajuan konstruksi di lokasi tersebut sejak peletakan batu pertama pada akhir 2022.

Dalam tur eksklusif ke fasilitas tersebut pada pekan lalu, Sean Suggs, Presiden Manufaktur Baterai Toyota di kompleks North Carolina, mencatat pabrik tersebut dijadwalkan memulai produksi baterai kendaraan listrik yang perkirakan dijual pada kuartal pertama (Q1) 2025. 

Produksi awal baterai bakal digunakan untuk kendaraan listrik tiga baris yang dijadwalkan diproduksi di pabrik Toyota di Georgetown, Kentucky. "Segala sesuatunya mengalami kemajuan yang sangat baik," kata Suggs. 

Dia mengatakan, sekitar 1.000 orang sedang menunggu kepastian kapan pbrik tersebut mulai beroperasi, sebelum perusahaan tersebut berencana mempekerjakan total 5.100 orang setelah rencana tersebut rampung pada 2028. 

Pabrik di North Carolina juga diperkirakan akan memproduksi 30 GWh baterai kendaraan listrik per tahun, di tujuh pabrik yang menampilkan dua jalur produksi masing-masing.

Pabrik tersebut akan mencakup total 10 jalur produksi untuk kendaraan baterai-listrik (BEV) masa depan dan paket baterai plug-in hybrid, serta empat jalur yang didedikasikan untuk membuat paket baterai kendaraan hybrid

"Kaleng" baterai dan komponen lainnya akan dibangun di pabrik pemasok di lokasi yang disebut Fuji Springs, sementara lokasi tersebut juga akan dilengkapi dengan pemadam kebakaran penuh waktu, tiga ruang drive-through, dan beberapa struktur pendukung lainnya.

Pembaruan ini dilakukan ketika Toyota telah dikritik banyak kalangan di industri kendaraan listrik karena tidak berkomitmen melakukan elektrifikasi penuh dengan cepat. 

Sebagai salah satu contoh sentimen tersebut, Ted Ogawa, CEO Toyota Motor Amerika Utara, mengatakan pada Maret jika dorongan penuh terhadap kendaraan listrik bisa menjadi investasi yang sia-sia.

Perusahaan juga telah membela diri terhadap sikap anti-kendaraan listrik, dengan salah satu eksekutif di cabang perusahaan Australia awal tahun ini menjelaskan mengapa perusahaan masih ingin berinvestasi pada kendaraan hybrid.

"Toyota tidak anti kendaraan listrik. Sebenarnya tidak. Dan kami ingin bermain di pasar itu. Kami ingin menjadi bagian darinya. Kami sangat gembira dengan hal ini," kata Sean Hanley, VP Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia, dalam sebuah pernyataan pada Februari.

"Kami tidak melihatnya sebagai solusi terbaik menuju netralitas karbon. Multi-jalur masih menjadi strategi kami, namun kami bersemangat untuk memasuki pasar BEV. Kami tahu hal ini mempunyai peran," sambungnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close