Nusantaratv.com - Tesla telah mengumumkan kenaikan harga untuk mobil listrik Model S di Amerika Serikat (AS) sebesar US$5.000 (sekitar Rp80 juta).
Hal itu berdasarkan informasi yang dirilis melalui situs resmi Tesla, seperti dikutip dari Beijing Times, Senin (16/12/2024).
Perubahan harga ini berlaku untuk kedua varian, yakni varian dasar Model S All-Wheel Drive (AWD) dan varian performa tinggi yang dikenal sebagai Model S "Plaid".
Model S AWD kini dihargai US$79.990 (Rp1,28 miliar), sementara varian performa tinggi S "Plaid" saat ini dibanderol seharga US$94.990 (Rp1,52 miliar).
Kenaikan harga ini merupakan bagian dari strategi Tesla untuk menyesuaikan struktur harga di seluruh jajaran produknya.
Sebelumnya, CEO Tesla, Elon Musk, mengungkapkan pendekatan perusahaan terhadap penetapan harga yang dinamis mencerminkan fluktuasi permintaan pasar dan biaya produksi, dengan perubahan harga yang sering dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara harga yang terjangkau dan profitabilitas.
Perubahan harga ini terjadi di tengah persaingan ketat di pasar kendaraan listrik, di mana pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat itu terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin, terutama dalam kategori sedan listrik premium.
Model S, yang terkenal dengan teknologi canggih, kemampuan jarak tempuh yang luar biasa, dan performa tinggi, tetap menjadi produk unggulan Tesla.
Model S AWD menawarkan spesifikasi unggulan, termasuk jarak tempuh lebih dari 643,7 km dan sistem motor ganda untuk meningkatkan traksi dan performa.
Sedangkan varian "Plaid", yang dirancang untuk para penggemar kecepatan, dilengkapi dengan tiga motor yang menghasilkan lebih dari 1.020 tenaga kuda dan mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 200 mph.
Kenaikan harga ini telah memicu perbincangan di kalangan penggemar dan analis kendaraan listrik. Sebagian melihatnya sebagai respons terhadap kondisi pasar yang terus berubah.
Sementara yang lain menilai ini sebagai upaya Tesla untuk mengoptimalkan produksi dan mengatasi tantangan dalam rantai pasokan.
Penyesuaian harga yang sering dilakukan Tesla menjadikannya pengecualian dalam industri otomotif, yang umumnya menerapkan harga statis.
Namun, pendekatan dinamis ini memungkinkan Tesla untuk cepat menanggapi perubahan permintaan pasar dan menyesuaikan posisi mereka.
Meskipun kenaikan harga dapat mempengaruhi keterjangkauan bagi calon pembeli, reputasi Tesla yang kuat dalam hal inovasi dan performa tetap menarik basis pelanggan yang setia.
Perubahan harga ini juga terjadi saat Tesla meningkatkan kapasitas produksi di Gigafactory di seluruh dunia, semakin memperkuat dominasi mereka di pasar kendaraan listrik.
Dengan harga terbaru yang tersedia di situs web Tesla, calon pembeli kini perlu mempertimbangkan perubahan harga ini saat memutuskan untuk membeli mobil listrik tersebut.