Nusantaratv.com - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla dilaporkan telah melakukan survei lokasi untuk membangun fasilitas manufaktur mobil listrik dan baterai di Thailand.
Hal itu dikatakan seorang pejabat dari kantor Perdana Menteri (PM) Thailand pada Senin (4/3/2024), seperti dilaporkan Reuters.
"Pemerintah Thailand telah menawarkan Tesla 100 persen energi ramah lingkungan untuk menjalankan fasilitas tersebut," ujar pejabat dari kantor PM Thailand itu.
Sebelumnya, Pemerintah Thailand mengklaim Tesla tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik mobil listrik di negaranya. Rencana tersebut, sebagai lanjutan dari pembicaraan yang sudah dilakukan antara CEO Tesla, Elon Musk dan PM Thailand Srettha Thavisin, beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Bangkok Post, Srettha mengatakan, Thailand bakal menerima investasi sekitar US$5 miliar atau setara Rp76 triliun dari perusahaan-perusahan teknologi Amerika Serikat, seperti Tesla, Microsoft, dan Google.
"Tesla akan mempertimbangkan (membangun) fasilitas manufaktur kendaraan listrik, Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan (membangun) data center," jelas Shretta.
Namun, Shretta sendiri tidak menjelaskan secara detail, apakah gelontoran dana ini merupakan gabungan investasi ketiga perusahaan tersebut, atau masing-masing perusahaan.