Terkendala Pasokan Suku Cadang, Toyota Tutup Pabrik di Rusia

Nusantaratv.com - 24 September 2022

Ilustrasi. Toyota. (Reuters)
Ilustrasi. Toyota. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Produsen mobil asal Jepang, Toyota Motor Corp., mengatakan mereka telah memutuskan untuk mengakhiri produksi kendaraan di Rusia.

Keputusan itu dikeluarkan karena perusahaan terkendala dengan pasokan suku cadang. Demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (24/9/2022). Toyota telah menangguhkan produksi di pabriknya di St Petersburg pada Maret karena masalah rantai pasokan, dan berhenti mengimpor kendaraan ke Rusia.

"Selama periode ini kami telah sepenuhnya mempertahankan tenaga kerja kami dan memastikan fasilitas kami siap untuk memulai kembali produksi jika keadaan memungkinkan," kata perusahaan dalam pernyataannya.

"Namun, setelah enam bulan, kami belum dapat melanjutkan aktivitas normal dan tidak melihat indikasi bahwa kami dapat memulai kembali di masa mendatang," lanjut pernyataan itu.

Toyota mengatakan operasinya di Moskow perlu direstrukturisasi, namun akan tetap mendukung jaringan ritelnya dalam memberikan layanan kepada pelanggan Toyota dan Lexus yang sudah ada.

"Kami akan menawarkan (staf) bantuan untuk pekerjaan kembali, keterampilan ulang dan kesejahteraan, termasuk dukungan keuangan di atas persyaratan hukum," jelas Toyota.

Surat kabar Kommersant Rusia, yang pertama kali melaporkan rencana tersebut, mengatakan pabrik, yang memiliki kapasitas 100.000 unit per tahun dan memproduksi model Camry dan RAV4, akan dipertahankan dan mungkin dijual di masa depan.

Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas regional untuk mengembangkan pabrik tersebut.

Diketahui, banyak pabrik kendaraan di Rusia telah menangguhkan produksi dan cuti pekerja karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi akibat sanksi dan eksodus pabrikan Barat sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Renault menjual saham mayoritasnya di produsen mobil yang berbasis di Rusia Avtovaz ke sebuah lembaga sains Rusia, dilaporkan seharga satu rubel. Produsen mobil mewah seperti Jaguar telah berhenti mengekspor kendaraan ke Rusia, dan Ford serta BMW juga telah menangguhkan beberapa produksi di pabrik mereka.

Pada Juli lalu, Volvo mulai memberhentikan beberapa stafnya di Rusia - yang tahun lalu menyumbang 3 persen dari penjualan bersih grup - setelah menangguhkan penjualan, layanan, dan produksi pada Februari.

Produsen ban Michelin dan Nokian juga berencana untuk keluar dari Rusia. Michelin mengatakan masalah rantai pasokan terkait sanksi membuat tidak mungkin melakukan bisnis di Negara Beruang Merah itu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])