Nusantaratv.com - Raksasa otomotif asal Jerman, BMW berambisi membanjiri pasar dengan mobil hidrogen, di tengah kompetisi ketat mobil listrik yang semakin ramai.
Produsen mobil yang berbasis di Munich, Jerman itu, mengatakan pihaknya sedang mengembangkan purwarupa kendaraan penumpang sel bahan bakar hidrogen bersama mobil bertenaga baterai sebagai bagian dari persiapan untuk meninggalkan bahan bakar fosil.
BMW adalah pendukung utama penggunaan hidrogen di antara produsen mobil Jerman. Target BMW yakni menerjunkan jenis mobil ini secara massal ke pasar sekitar 2030. Tak hanya itu, BMW berupaya mengubah kebijakan hidrogen di Eropa dan China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia.
Perusahaan otomotif yang berdiri sejak 1961 itu mengembangkan mobil purwarupa hidrogen berdasarkan SUV X5-nya, dalam sebuah proyek yang sebagian didanai oleh Pemerintah Jerman.
Vice President BMW Jurgen Guldner mengatakan kepada Reuters, perusahaannya akan membangun hampir 100 unit mobil hidrogen pada 2022. "Entah teknologi ini didorong oleh politik atau permintaan pasar, kami akan siap dengan produknya," kata Guldner, dikutip dari Reuters, Kamis (23/9/2021).
"Kami hampir sampai di sana dan kami benar-benar yakin kami akan melihat terobosan dalam dekade ini," tambahnya.
Baca Juga: BMW dan Daimler Digugat Gegara Tolak Perketat Target Emisi Karbon
Di sisi lain, Guldner mengakui teknologi hidrogen terlalu mahal untuk pasar konsumen saat ini. Melalui program investasi yang telah disiapkan, dia berharap, bisa menekan biaya produksi serta harga jualnya nanti.
Guldner melihat mobil hidrogen sebagai pelengkap mobil listrik di masa depan. Di mana model mobil ini bisa menjadi alternatif bagi pelanggan yang tidak dapat mengisi daya di rumah, ingin bepergian jauh, dan mengisi bahan bakar dengan cepat.
"Ketika masa depan adalah nol emisi, kami percaya memiliki dua jawaban lebih baik dari satu itu," urainya.
Sementara itu, produsen mobil asal Jerman lainnya, Audi juga mengatakan, mereka telah mengumpulkan tim yang terdiri dari lebih dari 100 mekanik dan insinyur yang meneliti sel bahan bakar hidrogen atas nama seluruh grup Volkswagen, dan sudah membangun beberapa mobil prototipe.
Namun, niat Audi untuk melahirkan mobil hidrogen tampaknya sedikit bertentangan dengan perusahaan induknya. CEO Volkswagen Herbert Diess bahkan sempat mengecam mobil bertenaga hidrogen.
Dia menegaskan mobil hidrogen telah terbukti bukan solusi untuk perubahan iklim. "Semua debat ini hanya buang-buang waktu," tukasnya.