Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang luas dan memiliki keberagaman, terdiri dari kota-kota kecil, kota besar, hingga wilayah pedesaan.
Ketergantungan pada mobil dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi tempat tinggal seseorang.
Penduduk kota besar, misalnya, dapat dengan mudah meninggalkan rumah dan berjalan kaki menuju toko terdekat, sementara mereka yang tinggal di daerah pinggiran atau pedesaan sering kali harus menempuh jarak jauh untuk mencapai pom bensin atau toko kelontong.
Ketergantungan ini, menurut sebuah penelitian baru, dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.
Penelitian tersebut memfokuskan pada orang dewasa yang tinggal di kawasan perkotaan dan pinggiran kota, dan menemukan adanya "ambang batas ketergantungan mobil yang memengaruhi kepuasan hidup."
Baca Juga: Studi: 92 Persen Pemilik Kendaraan Listrik Enggan Kembali ke Mobil Mesin Pembakaran Internal
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disebutkan "ketika ketergantungan pada mobil melewati titik tertentu, kepuasan hidup orang-orang cenderung menurun."
Titik kritis tersebut terletak pada saat seseorang mengandalkan mobil untuk lebih dari 50 persen kegiatan sehari-harinya, yang mengarah pada penurunan kepuasan hidup.
Meskipun demikian, ada kalanya penggunaan mobil dapat meningkatkan kepuasan hidup.
"Menggunakan mobil kadang-kadang bisa meningkatkan kepuasan hidup, namun jika Anda harus mengemudi terlalu jauh, orang-orang mulai melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah," ujar Rababe Saadaoui, penulis utama studi ini kepada The Guardian, seperti dikutip dari Carscoops, Jumat (3/1/2025).
"Ketergantungan yang tinggi terhadap mobil akhirnya membawa kerugian yang lebih besar dibandingkan manfaatnya," lanjutnya.
Meskipun solusi yang paling sederhana adalah pindah tempat tinggal, studi ini menyarankan agar para perencana kota dan pengambil keputusan berupaya untuk mempromosikan penggunaan transportasi multimoda dan perencanaan penggunaan lahan yang dapat mengurangi ketergantungan pada mobil serta dampak negatifnya terhadap kesejahteraan individu.