Nusantaratv.com - Perusahaan rintisan (startup) Jepang, SkyDrive, bakal menawarkan layanan taksi terbang di ajang World Expo 2025, di Osaka pada 2025.
Pengembang mobil terbang yang didirikan tiga tahun lalu itu telah mendemonstrasikan uji terbang kendaraan berawak pertama di Jepang pada Agustus tahun lalu, dan berharap dapat memperkenalkan mobilitas tersebut sebagai opsi yang memiliki keunggulan dibandingkan moda transportasi yang ada.
"Misi kami adalah untuk mendorong revolusi mobilitas sekali dalam satu abad," kata CEO SkyDrive Tomohiro Fukuzawa, dikutip dari Kyodo News, Jumat (24/9/2021).
"Seratus tahun yang lalu, mobil dan pesawat terbang diperkenalkan kepada manusia (memungkinkan kita) untuk pergi ke mana pun kita inginkan. Setelah itu, selama seratus tahun, tidak ada revolusi, tetapi hanya perbaikan," lanjutnya.
Perusahaan yang berbasis di Tokyo, dengan sekitar 100 karyawan termasuk insinyur dari Toyota Motor Corp., dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd., menandatangani perjanjian kemitraan dengan Prefektur Osaka dan kota Osaka bulan ini untuk bekerja menuju pemanfaatan praktis mobil terbangnya di Jepang barat, menjelang pameran dunia.
Bulan ini, Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan dirinya ingin mobil terbang mulai mengangkut penumpang di daerah Teluk Osaka pada 2024, seperti dengan lalu lalang di sekitar lima kilometer antara Universal Studios Jepang dan pulau buatan kota Yumeshima, tempat pameran.
"Kepemimpinan yang kuat dari Prefektur Osaka dan kota Osaka sekarang mendorong proyek kami," kata Fukuzawa.
Fukuzawa yang pernah bekerja di operasi pengadaan Toyota berharap kemitraan akan mengarah pada penerimaan sosial dari kendaraan tersebut. "Dari sini kita akan langsung menuju Osaka Expo 2025 untuk memulai mobil terbang," jelasnya.
Sekitar 150 negara dan 25 organisasi internasional diharapkan berpartisipasi dalam pameran, yang akan berlangsung antara 13 April dan 13 Oktober 2025. Lebih dari 50 negara telah mengkonfirmasi partisipasi mereka pada 20 Agustus, menurut penyelenggara.
Perusahaan di seluruh dunia telah mengembangkan mobil terbang, yang secara resmi disebut kendaraan 'electric vertical take off and landing' atau eVTOL, dengan sekitar 10 penerbangan uji coba berawak, kata Fukuzawa pada konferensi pers.
SD-03 SkyDrive yang digunakan untuk uji terbang ditenagai motor listrik yang menggerakkan rotor yang ditempatkan di empat lokasi, dengan masing-masing lokasi menampung dua rotor, dan perusahaan tersebut bertujuan mengembangkan kendaraan eVTOL terkecil di dunia.
"Mobil terbang lebih tenang dan mudah dioperasikan daripada helikopter," ucap Fukuzawa.
Pemerintah Jepang juga mendorong pengembangan mobil terbang, bekerja sama dengan perusahaan swasta di sektor logistik dan otomotif, untuk tujuan seperti transportasi di daerah pedesaan dan bantuan bencana.
Pada 2018, panel publik-swasta yang dibentuk pemerintah menyusun peta jalan yang bertujuan memulai layanan kendaraan terbang komersial pada pertengahan 2020-an, dengan peningkatan keselamatan dan keandalan sebagai salah satu tantangan yang perlu ditangani.