Solid Power Siap Kirim Sel Baterai 'Solid-State' Pertama ke BMW dan Ford

Nusantaratv.com - 07 Juni 2022

Ilustrasi BMW. (Reuters)
Ilustrasi BMW. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Solid Power, pengembang baterai solid-state untuk kendaraan listrik, berniat mulai mengirimkan sel baterai pra-produksi pada akhir tahun untuk pengujian validasi oleh mitra BMW dan Ford Motor, kata perusahaan itu, Senin (6/6/2022).

Dalam sebuah wawancara, kepala eksekutif sekaligus salah satu pendiri Solid Power, Doug Campbell mengatakan, perusahaan Colorado itu telah menyiapkan jalur produksi percontohan untuk memberikan sampel validasi kepada produsen mobil sambil mencari mitra manufaktur untuk mulai memproduksi selnya pada awal 2026.

Salah satu calon mitra, kata perusahaan itu, adalah SK Innovation Korea, yang membangun pabrik baterai joint-venture dengan Ford di Tennessee dan Kentucky. "Untuk jangka panjang, kami tidak berusaha menjadi produsen sel," kata perusahaan itu, dikutip dari Reuters, Selasa (7/6/2022).

Campbell mengatakan Solid Power memiliki kapasitas produksi percontohan yang cukup untuk menyediakan sel baterai prototipe ke produsen kendaraan lain, tetapi menolak untuk memberikan rincian spesifik.

Perusahaan, yang go public melalui merger terbalik pada 2021, menarik investasi awal dari Hyundai dan Samsung, selain Ford dan BMW.

Campbell mengakui persaingan ketat dalam pengembangan baterai solid-state di antara perusahaan besar lain, seperti Toyota, Panasonic, Samsung, LG Energy Solution, Hyundai, dan CATL. "Kami berada di ruang di antara banyak pemain yang sangat menonjol dan kredibel," terang perusahaan itu.

Seperti kebanyakan perusahaan tersebut, sel baterai Solid Power memiliki elektrolit solid-state berbasis sulfida, media di mana ion lithium mengalir antara elektroda positif dan negatif selama pengisian dan pengosongan.

Sel baterai dengan elektrolit solid-state memiliki risiko kebakaran yang jauh lebih rendah dari hubungan arus pendek internal dibandingkan sel baterai dengan elektrolit cair.

Campbell mengatakan sel Solid Power, yang saat ini menggunakan anoda kaya silikon dan katoda nikel-kobalt-mangan, memiliki potensi menyimpan lebih banyak energi, sehingga memberikan kendaraan listrik dengan jangkauan yang lebih jauh, dan biaya lebih murah daripada baterai lithium-ion konvensional.

Solid Power juga telah merancang sel solid-state agar kompatibel dengan proses manufaktur lithium-ion saat ini.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close