Nusantaratv.com - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla melakukan penarikan kembali (recall) terhadap hampir 12.000 unit kendaraan di AS yang terjual sejak 2017.
Dikutip dari Reuters, Rabu (3/11/2021), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyebutkan recall disebabkan adanya kesalahan sistem komunikasi yang dapat menyebabkan peringatan tabrakan (forward-collision warning) atau rem darurat bekerja secara tiba-tiba.
Perusahaan yang berbasis di Palo Alto, California, AS itu mengatakan penarikan 11.704 unit kendaraan melibatkan Model S, X, 3 dan Y, diminta setelah pembaruan perangkat lunak (software) versi 10.3 Full-Self Driving (FSD) beta pada 23 Oktober untuk kalangan terbatas.
FSD adalah sistem bantuan pengemudi canggih yang menangani beberapa tugas mengemudi, namun Tesla mengatakan tidak membuat kendaraan otonom.
NHTSA mengatakan Tesla 'mencopot pemasangan FSD 10.3 setelah menerima laporan aktivasi yang tidak disengaja dari sistem pengereman darurat otomatis' dan kemudian 'memperbarui software dan merilis versi FSD 10.3.1 untuk kendaraan yang terpengaruh'.
Agensi mengatakan akan melanjutkan pembicaraan dengan Tesla guna memastikan setiap cacat keselamatan segera diakui dan ditangani. Penarikan itu terjadi setelah NHTSA bulan lalu bertanya kepada Tesla mengapa tidak mengeluarkan penarikan untuk mengatasi pembaruan software yang dibuat pada sistem bantuan pengemudi Autopilot untuk meningkatkan kemampuan kendaraan mendeteksi kendaraan darurat.
Tesla mengatakan masalah itu dipicu oleh pemutusan komunikasi software antara dua chip onboard yang memicu kesalahan pada sistem pengereman otomatis.
Jika sistem pengereman darurat otomatis aktif secara tiba-tiba saat mengemudi, maka hal itu dapat meningkatkan risiko kecelakaan berupa tabrakan dari belakang. Tesla mengatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan atau adanya korban cidera yang diakibatkan dari keselahan software ini.
Pasca laporan 24 Oktober, Tesla meyampaikan telah membatalkan pembaruan FSD pada kendaraan yang belum menginstalnya dan menonaktifkan FCW dan AEB pada kendaraan yang terkena dampak.
Pada hari yang sama, Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk men-tweet tentang FSD: "Melihat beberapa masalah dengan 10,3, jadi mundur ke 10,2 untuk sementara. Harap dicatat, ini diharapkan dengan perangkat lunak beta".
Pada 25 Oktober, Tesla mulai menyebarkan pembaruan perangkat lunak over-the-air dan mengaktifkan kembali fitur FCW dan AEB pada kendaraan dengan pembaruan.
Tesla mengatakan pada 29 Oktober, lebih dari 99,8 persen kendaraan telah menginstal pembaruan dan tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan.
Pada Agustus, NHTSA membuka penyelidikan keamanan formal ke dalam sistem Autopilot Tesla di 765.000 unit kendaraan di negara Paman Sam setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan model Tesla.