Nusantaratv.com - Produsen kendaraan listrik asal China, Nio, dan perusahaan energi Shell bersinergi menghadirkan stasiun baterai swap kendaraan listrik pertama di Eropa.
Melansir Gizmochina, Kamis (18/5/2023), aliansi antara Nio dan Shell dinilai oleh beberapa kalangan sebagai aliansi yang tidak biasa karena Shell dikenal dengan solusi energi berbasis minyak bumi, sementara Nio terus menghasilkan kendaraan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Namun, perusahaan energi asal Belanda tersebut belakangan ini menunjukkan minat pada energi terbarukan yang membuatnya meluncurkan beberapa produk, termasuk e-skuter, tahun lalu.
Stasiun baterai swap kendaraan listrik ini berlokasi di Belanda dan dapat melakukan 312 penukaran per hari. Stasiun baterai swap Nio-Shell yang baru menyediakan kemampuan tambahan bagi pengendara yang akan mengakses layanannya.
Jika dilihat dari perspektif, stasiun baterai swap baru ini jauh lebih efektif daripada platform Tesla SuperCharger berukuran serupa yang hanya mendukung sekitar 40 mobil per hari.
Nio mengumumkan kemitraannya dengan Shell pada 2021 dan sudah memiliki sejumlah stasiun baterai swap di China. Stasiun pengisian daya tersebut akan dapat mengisi 13 baterai sekaligus dengan kecepatan 20-80kW per jam.
Stasiun pengisian daya Nio-Shell akan mengalami lebih sedikit antrean karena kecepatan pengisiannya. Ini bukan stasiun pengisian daya pertama Nio di Eropa, tetapi ini adalah yang pertama bermitra dengan Shell.
Pilihan Belanda untuk memulai program juga bisa menjadi simbolis. Sudah ada lebih dari 16 stasiun baterai swap Nio di seluruh Eropa selain beberapa stasiun pengisian daya.
Kolaborasi Nio-Shell akan mengirimkan hingga 100 stasiun baterai swap di China pada 2025. Nio juga mengharapkan peningkatan stasiun baterai swap di Belanda dan Eropa dalam beberapa tahun mendatang.