Nusantaratv.com - Renault sedang mempertimbangkan untuk memproduksi massal kendaraan listrik di India.
Hal itu dikatakan dua orang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters. Langkah itu sebagai bagian dari dorongan baru ke pasar di mana adopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) diharapkan tumbuh dengan cepat dari basis yang mobil yang lebih kecil.
Studi oleh Renault menggarisbawahi bagaimana produsen mobil asal Prancis itu terus maju dengan rencana elektrifikasi bahkan ketika memperpanjang negosiasi yang belum terselesaikan dengan mitranya Nissan Motor tentang investasi kendaraan listrik yang rencananya akan dijalankan dari operasi lainnya.
Hal ini juga menunjukkan pergeseran persepsi pasar mobil di India, yang mencatat pertumbuhan tercepat dari pasar utama mana pun pada 2022. Kendaraan listrik berada di jalur yang kurang dari 1 persen dari penjualan mobil tahun lalu tetapi pemerintah telah menetapkan target sebesar 30 persen pada 2030.
Pemerintah India baru-baru ini berhasil menarik pemasok untuk produsen mobil internasional, dengan berbagai subsidi. "Renault sedang mempelajari peluncuran versi elektrik buatan India dari hatchback Kwid-nya," kata sumber itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/1/2023).
Peninjauan tersebut akan menilai potensi permintaan, harga, dan kemampuan untuk membangun kendaraan listrik dengan komponen lokal, kata salah satu sumber, yang menambahkan jika peluncuran tersebut akan dilakukan pada 2024.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih luas oleh Renault untuk menghidupkan kembali penjualan mobil di Negeri Bollywood itu, di mana produsen mobil itu tetap menguntungkan meskipun menjual lebih sedikit kendaraan pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, kata sumber tersebut.
Renault India menolak mengomentari rencana produksi kendaraan listrik tersebut, tetapi mengatakan perusahaan memiliki "fokus kuat pada elektrifikasi secara global" sebagai bagian dari strategi yang digariskan oleh CEO Luca de Meo dan India adalah salah satu pasar utama untuk grup tersebut.
India akan menjadi pasar terbesar ketiga di dunia untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, menggantikan Jepang, menurut perkiraan S&P Global Mobility. Penjualan di seluruh industri diperkirakan tumbuh 23 persen menjadi 4,4 juta kendaraan pada 2022.