Ratusan Pemilik Tesla di China Protes Potongan Harga Mendadak

Nusantaratv.com - 09 Januari 2023

Orang-orang memprotes di ruang pamer Tesla di Chengdu, Sichuan, China, dirilis 6 Januari 2023 dalam gambar dari media sosial. (Reuters)
Orang-orang memprotes di ruang pamer Tesla di Chengdu, Sichuan, China, dirilis 6 Januari 2023 dalam gambar dari media sosial. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Ratusan pemilik Tesla berkumpul di ruang pamer dan pusat distribusi produsen mobil di China pada akhir pekan. Mereka menuntut potongan dan kredit.

Peristiwa itu terjadi setelah perusahaan melakukan pemotongan harga mendadak. Itu artinya para pemilik Tesla telah membayar lebih untuk mobil listrik yang mereka beli sebelumnya.

Pada Sabtu (7/1/2023), sekitar 200 pembeli Tesla Model Y dan Model 3 baru-baru ini berkumpul di pusat pengiriman Tesla di Shanghai untuk memprotes keputusan produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) itu untuk memangkas harga yang kedua kalinya dalam tiga bulan.

Banyak yang mengatakan mereka meyakini jika harga Tesla yang dikenakan untuk mobilnya akhir tahun lalu tidak akan dipotong secara tiba-tiba atau sebesar yang baru saja diumumkan produsen mobil tersebut.

Tesla melakukan pemotongan harga dalam upaya untuk memacu penjualan dan mendukung produksi di pabriknya di Shanghai. Berakhirnya subsidi pemerintah yang dijadwalkan pada akhir 2022 juga mendorong banyak orang untuk menyelesaikan pembelian mereka.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan kerumunan orang di toko Tesla dan pusat pengiriman di kota-kota China lainnya dari Chengdu hingga Shenzhen, yang menunjukkan reaksi konsumen yang lebih luas.

Setelah diskon mendadak pada Jumat (6/1/2023), harga kendaraan listrik Tesla di China saat ini antara 13 persen dan 24 persen di bawah harga pada September.

Analis mengatakan langkah Tesla kemungkinan akan meningkatkan penjualannya yang terpuruk pada Desember, dan memaksa pembuat kendaraan listrik lainnya untuk juga memangkas harga pada saat permintaan yang goyah di pasar terbesar dunia untuk mobil bertenaga baterai.

"Pemotongan harga adalah bagian dari siklus kendaraan listrik ini dalam (ekonomi) yang lebih lemah dengan persaingan yang meningkat di China," tulis Daniel Ives, seorang analis di akun Twitternya pada Jumat (6/1/2023), seperti dikutip dari Reuters.

Kendati produsen mobil yang sudah mapan kerap memberikan diskon untuk mengelola inventaris dan menjaga agar pabrik tetap beroperasi saat permintaan melemah, Tesla beroperasi tanpa diler dan penetapan harga yang transparan telah menjadi bagian dari citra mereknya.

"Ini mungkin praktik bisnis yang normal, tetapi ini bukan perilaku perusahaan yang bertanggung jawab," kata seorang pemilik Tesla yang melakukan aksi protes di pusat pengiriman perusahaan di pinggiran kota Minhang Shanghai pada Sabtu (7/1/2023) yang memberikan nama belakangnya sebagai Zhang.

Dia dan pemilik Tesla lainnya, dimana mereka telah menerima pengiriman pada bulan-bulan terakhir tahun 2022, mengatakan jika mereka frustrasi dengan pemotongan harga yang tiba-tiba pada Jumat (6/1/2023) dan kurangnya penjelasan Tesla kepada pembeli baru-baru ini.

Zhang mengatakan polisi memfasilitasi pertemuan antara staf Tesla dan pemilik menyerahkan daftar tuntutan, termasuk permintaan maaf dan kompensasi atau kredit lainnya. Dia menambahkan staf Tesla telah setuju untuk menanggapi pada Selasa (10/1/2023).

Di sisi lain, juru bicara Tesla China mengatakan Tesla tidak berencana memberi kompensasi kepada pembeli yang menerima pengiriman sebelum potongan harga terbaru. Dia tidak menanggapi ketika diminta mengomentari protes tersebut.

China menyumbang sekitar sepertiga dari penjualan global Tesla pada 2021 dan pabriknya di Shanghai, yang mempekerjakan sekitar 20.000 pekerja, adalah satu-satunya pabrik yang paling produktif dan menguntungkan. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close