Produsen Mobil Listrik China Xpeng Siap Tampung 4 Ribu Tenaga Kerja

Nusantaratv.com - 19 Februari 2024

Seorang wanita berjalan melewati ruang pamer dari produsen kendaraan listrik China, XPeng di Beijing, pada 4 Februari 2023. (Dok/Florence Lo/Reuters)
Seorang wanita berjalan melewati ruang pamer dari produsen kendaraan listrik China, XPeng di Beijing, pada 4 Februari 2023. (Dok/Florence Lo/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Produsen mobil listrik asal China, Xpeng Motors, mengatakan pihaknya siap menampung 4.000 tenaga kerja pada tahun ini. 

Selain itu, perusahaan juga bakal menginvestasikan jutaan dolar Amerika Serikat (AS) untuk memgembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Hal itu sebagai upaya perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut. 

Penambahan karyawan tersebut akan mewakili 25 persen pengembangan tenaga kerja dari produsen kendaraan listrik ini yang didukung Volkswagen tersebut dari jumlah karyawan terbaru sebanyak 15.829 orang pada akhir 2022.

Penambahan tersebut diumumkan melalui surat oleh Chief Executive He Xiaopeng kepada karyawan pada Minggu (18/2/2024), atau hari kerja pertama setelah libur Tahun Baru Imlek.

"Perusahaan juga akan menginvestasikan 3,5 miliar yuan (US$486,36 juta) dalam penelitian dan pengembangan AI untuk mengemudi cerdas," ujar Xiaopeng, seperti dilansir dari Reuters, Senin (19/2/2024). 

Mobil sedan listrik Xpeng P7. (Reuters)

Disebutkannya, Xpeng berencana merilis sekitar 30 produk baru atau model revisi dalam waktu tiga tahun. "Menghadapi situasi makroekonomi yang pesimistis, banyak mitra bisnis yang mundur dan takut untuk berinvestasi. Saya kira ini adalah peluang untuk perkembangan kita," sambungnya.

Dia menggambarkan tahun 2024 sebagai tahun pertama "babak knockout" bagi merek mobil China. "Pada tahun 2024, kita akan melawan tren dan memasuki siklus positif berkecepatan tinggi pada kuartal keempat atau lebih awal," sebutnya.

Rencana ekspansi Xpeng sangat kontras dengan para pesaingnya, yang berlomba untuk memangkas biaya. Diketahui, permintaan kendaraan listrik terus menurun di pasar mobil terbesar di dunia itu meskipun ada diskon baru yang dipimpin oleh Tesla.

Pada November 2023, produsen kendaraan listrik China lainnya, Nio mengatakan, pihaknya akan memangkas tenaga kerjanya sebesar 10 persen. Langkah tersebut diambil sebagai upaya efisiensi di tengah meningkatnya persaingan di industri kendaraan listrik.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close