Nusantaratv.com - Ketua Eksekutif Ford Motor Company, Bill Ford, mengatakan Amerika Serikat (AS) belum siap bersaing dengan China dalam memproduksi kendaraan listrik.
"Mereka berkembang sangat cepat, dan mereka mengembangkannya dalam skala besar. Dan sekarang mereka mengekspornya," kata Bill Ford pada program Sunday 'Fareed Zakaria GPS' CNN, seperti dilansir dari Reuters, Senin (19/6/2023).
"Mereka tidak ada di sini tetapi mereka akan datang ke sini, kami pikir, pada titik tertentu, kami harus siap, dan kami sedang bersiap-siap," lanjutnya.
Pada Februari, produsen mobil asal AS itu mengumumkan rencana mereka menginvestasikan US$3,5 miliar untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Michigan dalam kesepakatan yang melibatkan penggunaan teknologi dari perusahaan baterai China, CATL.
Kesepakatan itu menarik perhatian Senator AS Marco Rubio yang meminta pemerintahan Joe Biden untuk meninjau kesepakatan tersebut.
Bill Ford mengatakan, pabrik baterai kendaraan listrik di Michigan adalah kesempatan bagi para insinyur Ford untuk mempelajari teknologi tersebut dan kemudian menggunakannya sendiri.
"Itu (Michigan) adalah fasilitas Ford milik kami sepenuhnya. Mereka akan menjadi karyawan kami, dan yang kami lakukan hanyalah melisensikan teknologinya. Itu saja," ungkap Bill Ford.
Pada Mei, CEO Ford Jim Farley mengatakan produsen kendaraan listrik China merupakan pesaing utama di industri ini. Ford, kata dia, membutuhkan branding berbeda atau biaya yang lebih rendah untuk mengalahkan prordusen mobil China.
"Saya pikir kita melihat China sebagai pesaing utama, bukan GM (General Motors) atau Toyota. China akan menjadi kekuatan kendaraan listrik," tukasnya.