Nusantaratv.com - Produsen mobil mewah asal Inggris, Rolls-Royce sukses melaksanakan uji terbang perdana pesawat listrik mereka.
Dilansir dari Gizmochina, Senin (20/9/2021), industri penerbangan sedang mengalami revolusi yang tampaknya akan memiliki dampak besar dalam waktu dekat. Sejumlah produsen pesawat sedang menjajaki manfaat besar mesin listrik dalam operasinya, dan Rolls-Royce telah bergabung ke industri ini.
Pesawat terbang listrik Rolls-Royce yang diberi nama 'Spirit of Innovation', menyelesaikan penerbangan perdananya selama 15 menit. Ini menandai awal dari fase pengujian penerbangan intensif bagi perusahaan yang memungkinkannya untuk mencatat data kinerja penting di pesawat.
Rolls-Royce menegaskan fokus utama pengujian ini adalah pada sistem kelistrikan dan propulsi 'Spirit of Innovation'. Di mana 'Spirit of Innovation' merupakan pesawat satu kursi. Menurut perusahaan, pesawat listrik ini memiliki baterai paling padat daya yang pernah dirakit untuk semua pesawat.
Pesawat listrik ini didukung oleh baterai 6000 sel yang menghasilkan sekitar 500 HP dengan powertrain tiga motor. Pesawat listrik ini disebutkan memiliki kecepatan maksimal sekitar 300 mil atau 483 km per jam.
Rolls-Royce telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan pesawat listrik ini, meskipun ada beberapa tantangan yang menyebabkan gagalnya target pada awal 2020 untuk penerbangan perdana 'Spirit of Innovation'.
Pesawat listrik ini juga berhasil menjalani uji coba darat sekitar enam bulan lalu. Perusahaan tersebut juga bekerja untuk mengembangkan taksi udara dalam kemitraan dengan Tecnam, karena mengejar tujuannya untuk memberikan pesawat listrik untuk pasar komuter.
Manfaat yang diharapkan dalam transisi akhir perjalanan udara ke pesawat bertenaga listrik sangat besar, karena akan mengurangi emisi rumah kaca secara signifikan.
Namun, beberapa tantangan mendasar masih perlu diatasi termasuk menemukan keseimbangan dan bobot yang tepat yang akan memberikan performa optimal dari pesawat listrik tersebut.
Diketahui, bila kendaraan listrik jauh lebih berat dibandingkan mobil bertenaga bahan bakar cair, dan ini juga berlaku untuk pesawat terbang.