Penjualan Rendah, Stellantis Tutup Pabrik Mobil di China

Nusantaratv.com - 10 September 2021

Ilustrasi Stellantis. (Carscoops)
Ilustrasi Stellantis. (Carscoops)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Stellantis bakal menutup salah satu pabrik yang dioperasikan di China bersama mitra usaha patungan GAC.

Pabrikan mobil tersebut melakukan restrukturisasi operasional di China akibat rendahnya penjualan. Bahkan, mereka hanya menjual 12.288 kendaraan dalam tujuh bulan pertama tahun ini, yang semuanya adalah Jeep. 

Padahal dua pabrik yang dioperasikannya mampu memproduksi 328.000 kendaraan per tahun, seperti dikutip dari Carscoops, Jumat (10/9/2021).

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan kepada Reuters, GAC mengatakan akan mentransfer produksinya saat ini di lokasi Guangzhou ke pabriknya di Changsha dalam upaya meningkatkan pemanfaatan pabrik dan menurunkan biaya. Pabrik Changsha ini memiliki kapasitas untuk memproduksi 164.000 kendaraan per tahun.

CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan perusahaan sedang mempelajari strategi baru untuk pasar China. Hal ini akan melihat produsen mobil meluncurkan merek Opel di pasar lokal dan berencana menawarkan sejumlah kendaraan listrik sepenuhnya melalui itu. 

Tavares telah mengkonfirmasi strategi baru akan diterapkan pada akhir tahun. Selain dengan GAC, Stellantis menjalankan usaha patungan dengan Dongfeng Motor Group.

Usaha ini sebelumnya telah menutup dua pabrik untuk mengatasi kelebihan kapasitas antara Januari hingga Juli, menjual 47.788 kendaraan. Stellantis merupakan satu-satunya produsen mobil yang dipaksa melakukan perubahan di pasar China.

Di sisi lain, Mazda baru-baru ini mengakhiri usaha patungannya dengan FAW, sementara Hyundai dan mitra usaha patungannya BAIC baru-baru ini menjual sebuah pabrik ke perusahaan rintisan kendaraan listrik, Li Auto.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close