Nusantaratv.com - Tesla dilaporkan mengirimkan 55.796 kendaraan listrik yang diproduksi di pabrik Shanghai, China, kepada pelanggan pada Desember 2022.
Dikutip dari Reuters, angka tersebut merupakan level terendah penjualan Tesla di Negeri Tirai Bambu itu dalam lima bulan. Hal itu berdasarkan data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) pada Kamis (5/1/2023).
Angka tersebut sekaligus menandakan penurunan sekitar 44 persen dari November 2022 dan 21 persen lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena Tesla mengurangi produksi dan memangkas harga untuk menghadapi persediaan yang meningkat di tengah melemahnya permintaan.
Penjualan pada Desember 2022 itu juga menandakan pengiriman bulanan paling sedikit sejak Juli ketika sebagian besar produksi pabrik Tesla di Shanghai ditangguhkan karena peningkatan jalur produksinya.
Kendati demikian, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu berhasil mengirimkan 50 persen lebih banyak untuk kendaraan yang diproduksi di pabrik Shanghai dibandingkan dengan tahun 2021
Hal itu merujuk pada data CPCA. Dan, secara global, pengiriman kendaraan listrik Tesla naik 40 persen tahun lalu, meleset dari target tahunan 50 persen yang ditetapkan Elon Musk.
Tesla menghentikan produksi di pabrik Shanghai mulai 24 Desember hingga 2 Januari sebagai bagian dari upaya pengurangan produksi, menurut laporan Reuters sebelumnya.
Pesaing Tesla, yakni BYD China, masih memimpin semua merek dalam penjualan kendaraan listrik pada Desember di China. Tercatat BYD menjual 234.598 mobil listrik, termasuk model plug-in hybrid dan murni listrik.
Angka itu lebih dari empat kali lipat penjualan Tesla di bulan yang sama. Sementara itu, SAIC-GM-Wuling Automobile juga menjual mobil lebih banyak dari Tesla sebesar 53 persen, menurut CPCA.