Penjualan Mobil Listrik Anjlok, Tesla Siap PHK Lebih dari 6.000 Karyawan

Nusantaratv.com - 25 April 2024

Logo Tesla di sebuah dealer di Chambourcy, dekat Paris, Prancis, 15 Desember 2021. (Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters)
Logo Tesla di sebuah dealer di Chambourcy, dekat Paris, Prancis, 15 Desember 2021. (Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Tesla berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.020 karyawan di Texas dan California, Amerika Serikat.

Kabar kurang menyenangkan itu disampaikan menjelang rili kinerja kuartalannya pada Selasa (23/4/2024). CEO Elon Musk diperkirakan akan menguraikan strategi produsen kendaraan listrik tersebut guna mengatasi lambatnya permintaan dan penurunan margin.

Pekan lalu, Tesla mengumumkan pengurangan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya akibat penurunan penjualan dan perang harga yang semakin intensif di antara para produsen mobil listrik.

Namun, Tesla tidak mengungkapkan jumlah karyawan yang akan terkena dampak dari PHK tersebut. Demikian dilansir dari Reuters, Kamis (25/4/2024). Beberapa angka diungkapkan dalam pemberitahuan ke negara bagian Texas dan California pada Senin (22/4/2024) berdasarkan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan AS yang mewajibkan perusahaan dengan 100 karyawan atau lebih untuk memberi tahu 60 hari sebelum rencana penutupan atau PHK massal.

Pemberitahuan tersebut mengyebutkan, Tesla bakal memangkas 3,332 pekerjaan di California dan menyingkirkan 2,688 posisi di Texas, mulai 14 Juni. "Tesla kini telah menciptakan lebih dari 30.000 lapangan kerja manufaktur di California!" cuit Musk dalam sebuah postingan di platform media sosialnya X (Twitter) pada Selasa.

PHK di Texas mewakili 12 persen dari total tenaga kerja Tesla sebanyak 22.777 karyawan di wilayah Austin, yang menjadi lokasi gigafactory dan kantor pusatnya. PHK secara global ini akan mencakup 285 karyawan di New York yang menampung tim pelabelan untuk perangkat lunak bantuan pengemudi Autopilot yang membuat peralatan pengisian cepat.

Menurut dokumen pengajuan perusahaan tersebut ke regulator AS, jumlah karyawan Tesla mencapai lebih dari 140.000 pada akhir tahun lalu, naik dari sekitar 100.000 pada akhir 2021.

Reuters dalam laporan eksklusif pada 5 April mengatakan Tesla telah membatalkan mobil murah yang telah lama dijanjikan, diperkirakan berharga sekitar US$25.000 (Rp405 jutaan), yang menjadi fokus investor mendorong pertumbuhan pasar massal.

Tesla diketaui lambat dalam memperbarui model lamanya karena suku bunga tinggi sehingga melemahkan selera konsumen terhadap barang-barang mahal. Di sisi lain, pesaingnya dari China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia, meluncurkan model yang lebih murah.

Konsumen juga semakin memilih membeli kendaraan bensin-hibrida yang lebih murah. Alasannya, karena menawarkan jarak tempuh yang lebih jauh.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close