Nusantaratv.com - Pasar kendaraan kompak di Korea Selatan (Korsel) mengalami penurunan signifikan. Penjualan tahunan diperkirakan turun di bawah 100.000 unit untuk pertama kalinya sejak 2021.
Dikutip dari Korea Bizware, Kamis (7/11/2024), berdasarkan data dari Kais You Data Research Institute, penjualan mobil kompak anjlok 45,7 persen dari tahun ke tahun pada Oktober, dengan hanya 5.838 unit yang terjual.
Penjualan kumulatif dari Januari hingga Oktober mencapai 83.883 unit. Ini menandai penurunan 18,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pada 2023, terjual sebanyak 102.485 unit.
Jika tren penurunan tersebut berlanjut hingga dua bulan tersisa tahun ini, analis industri memperkirakan penjualan mobil kompak tahunan kemungkinan besar tidak akan melampaui angka 100.000 unit.
Asosiasi Industri Mobilitas Otomotif Korea (KAMA) melaporkan penjualan mobil kompak negara tersebut mencapai puncaknya pada 2012 dengan 216.221 unit sebelum mulai mengalami penurunan secara bertahap, mencapai titik terendah yakni 98.781 unit pada 2021.
Pasar mengalami kebangkitan sesaat dengan peluncuran SUV kompak pertama Hyundai, yakni Casper, pada September 2021, yang membantu meningkatkan penjualan tahunan menjadi 134.294 unit pada 2022.
Peluncuran Ray EV, yang dilengkapi dengan baterai lithium besi fosfat 35,2 kWh, mempertahankan momentum dengan penjualan mencapai 124.080 unit tahun lalu.
Para pakar industri menghubungkan penurunan saat ini dengan beralihnya preferensi konsumen ke kendaraan yang lebih besar dan lebih premium, khususnya kendaraan rekreasi (recreational vehicle/RV).
Tidak adanya model mobil kompak baru juga turut menyebabkan penurunan ini, bahkan Casper EV diklasifikasikan sebagai mobil kecil dan bukan mobil kompak karena dimensinya yang lebih besar.
Produsen mobil fokus pada kendaraan menengah dan besar yang lebih menguntungkan dibandingkan segmen mobil kompak yang kurang menguntungkan semakin mempercepat tren ini.
"Pasar mobil kompak terus mengalami kesulitan di tengah melemahnya permintaan kendaraan akibat kemerosotan ekonomi dan tingginya preferensi konsumen terhadap kendaraan yang lebih besar," kata seorang perwakilan industri otomotif.
"Kecuali kita melihat peluncuran model baru yang inovatif di pasar yang sebelumnya didominasi oleh Morning dan Ray (Kia) serta Spark (Chevrolet), tren penurunan ini akan sulit untuk dikembalikan," tukasnya.