Nusantaratv.com - Penjualan Hyundai Motor Co., dan afiliasinya Kia Corp., di Amerika Serikat (AS) naik 8,5 persen pada bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya, meski dihadapkan kekurangan chip semikonduktor yang masih terjadi hingga kini.
Dikutip dari Yonhap, Rabu (5/10/2022), Hyundai dan Kia menjual 115.735 kendaraan di Negara Paman Sam pada September 2022, atau naik dari 106.706 unit tahun lalu, menurut data penjualan perusahaan.
Penjualan Hyundai naik 11 persen menjadi 59.465 unit bulan lalu dari 53.800 unit tahun lalu. Sedangkan Kia naik 6,4 persen menjadi 56.270 unit dari 52.906 unit selama periode yang sama.
Dari Januari hingga September 2022, penjualan Hyundai dan Kia di pasar mobil paling penting di dunia itu turun 8,3 persen menjadi 1.046.446 unit dari 1.141.160 unit selama periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan penjualan Hyundai turun 10 persen dalam setahun menjadi 528.298 unit dalam sembilan bulan pertama, sementara Kia turun 6,7 persen menjadi 518.148 unit dari 555.525 unit pada periode yang sama.
Hasil penjualan mereka sebagian dipengaruhi oleh pengesahan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA). Pada 16 Agustus, Presiden AS Joe Biden menandatangani tagihan senilai US$430 miliar, yang memungkinkan subsidi pajak hingga US$7.500 hanya untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dirakit di Negara Adi Kuasa itu.
Undang-undang baru ini secara luas diperkirakan akan memberikan pukulan bagi Hyundai dan Kia, yang memproduksi semua kendaraan listrik mereka di dalam negeri. Hal ini juga menempatkan dua produsen mobil Korea Selatan (Korsel) itu pada posisi yang kurang menguntungkan di pasar AS di mana pesaing lokal, seperti Tesla Motors Inc., dan General Motors Co., membangun kendaraan listrik dan menerima subsidi dari pemerintah secara penuh.