Nusantaratv.com - Paris bakal melarang peredaran skuter listrik (e-skuter) mulai 1 September.
Kepastian ini diperoleh dari setelah publik memilih untuk menghapusnya dari jalanan. Namun, operator e-sukuter menyampaikan pada Senin (3/4/2023), jika mereka berharap bisa menghentikan larangan tersebut.
Melansir Reuters, Selasa (5/4/2023), larangan e-skuter memenangkan 89 persen suara menurut akun Twitter balai kota yang disebut sebagai "konsultasi publik" langka yang mendorong antrean panjang di kotak suara di sekitar kota.
Sementara Wali Kota Paris, Anne Hidalgo mengatakan dia akan menghormati pemungutan suara. "Mulai 1 September, tidak akan ada lagi skuter listrik untuk disewa di Paris," ujar Hidalgo.
Operator skuter menunjuk pada jumlah pemilih yang rendah dan mengatakan mereka berharap Hidalgo akan mencari kompromi.
"Kami tetap berharap dam kami dapat terus bekerja dengan Wali Kota Hidalgo untuk mengadopsi peraturan yang masuk akal daripada larangan e-skuter, dan menghindari langkah mundur untuk Paris," sebut juru bicara Lime.
Sedangkan seorang juru bicara Dott mengatakan referendum itu sangat dipengaruhi oleh metode pemungutan suara yang sangat ketat, yang menyebabkan jumlah pemilih yang sangat rendah dan cenderung ke kelompok usia yang lebih tua.
Menteri Transportasi Prancis Clement Beaune, yang dipandang sebagai calon wali kota pada 2026, mengatakan di televisi BFM, pemungutan suara itu "kegagalan demokrasi besar-besaran".
Skuter listrik yang diakses melalui aplikasi smartphone telah beroperasi di Paris sejak 2018, tetapi menyusul keluhan tentang penyebaran anarkis mereka, Paris pada 2020 memangkas jumlah operator menjadi tiga.
Hal itu memberi mereka kontrak tiga tahun, mengharuskan kecepatan skuter dibatasi hingga 20 km/jam dan memberlakukan area parkir skuter yang ditentukan, serupa dengan pembatasan yang diberlakukan di kota-kota lain di seluruh dunia. Kontrak saat ini berjalan hingga September.
Operator telah menawarkan peraturan lebih lanjut, termasuk memeriksa pengguna berusia di atas 18 tahun, memperbaiki pelat nomor sehingga polisi dapat mengidentifikasi pelanggar lalu lintas dan membatasi satu penumpang.
Pada 2021, 24 orang tewas dalam kecelakaan terkait skuter di Prancis, termasuk satu orang di Paris. Tahun lalu, Paris mencatat 459 kecelakaan dengan e-skuter dan kendaraan sejenis, termasuk tiga kecelakaan fatal.
"Dalam pekerjaan saya, kami melihat banyak kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh skuter, jadi kami benar-benar melihat efek negatifnya," kata dokter umum Audrey Cordier kepada Reuters setelah memberikan suara menentang skuter.
Beberapa pemilih mengatakan mereka lebih suka peraturan yang lebih ketat daripada larangan langsung. "Saya tidak ingin skuter melakukan apa pun yang mereka inginkan di trotoar, tetapi melarangnya bukanlah prioritas," kata seorang warga, Pierre Waeckerle.