Nusantaratv.com - Toyota Motor Corp pada Jumat (15/10/2021) memangkas produksi global yang direncanakan untuk November sebesar 15 persen akibat kekurangan chip semikonduktor yang masih berlangsung.
Kendati demikian, produsen mobil asal Jepang itu tetap akan meningkatkan produksi mulai Desember dengan tetap berpegang pada target produksi terbaru selama satu tahun penuh.
Toyota mengatakan akan memproduksi antara 100.000 dan 150.000 unit kendaraan pada November dari yang direncanakan untuk satu bulan dengan melihat produksi yang hilang.
Pengurangan itu terjadi setelah pemangkasan pada September dan Oktober karena pasokan komponen dari pabrik di Malaysia dan Vietnam melambat akibat meningkatnya kasus Covid-19, memaksa Toyota memangkas target produksinya untuk tahun ini hingga 31 Maret sebanyak 300.000 unit menjadi 9 juta unit kendaraan.
Pada Jumat (15/10/2021), perusahaan berpegang pada perkiraan itu, yang berarti harus meningkatkan produksi untuk sisa tahun bisnis, mengandalkan penurunan kasus Covid-19 di Asia Tenggara untuk memungkinkan pabrik chip semikonduktor meningkatkan produksi.
"Saya tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi, tetapi saya pikir kita sedang melalui periode terburuk dari risiko produksi yang lebih rendah," kata Kazunari Kumakura, seorang eksekutif di produsen mobil terbesar di dunia, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/10/2021).
Toyota ingin memulai kembali produksi yang dibatasi pada Desember dan meminta pemasok komponennya di Asia Tenggara untuk meningkatkan pasokan sehingga dapat memulihkan beberapa produksi yang hilang, tiga sumber yang mengetahui rencana produsen mobil tersebut mengatakan kepada Reuters sebelumnya.
Baca Juga: Krisis Chip Semikonduktor, Penjualan Toyota Anjlok di China Pada September
Pengurangan total produksi dari September hingga November akan sebanyak 910.000 unit kendaraan, kata juru bicara Toyota. Produsen mobil Jepang, yang telah memperkuat rantai pasokannya terhadap gangguan setelah gempa bumi besar melanda pantai timur laut Jepang pada 2011, adalah produsen mobil global terakhir yang memangkas produksi karena kekurangan suku cadang bahkan ketika permintaan untuk mobil mulai pulih.
Penjualan mobil di China pada September turun seperlima dari tahun sebelumnya karena ada lebih sedikit kendaraan untuk dibeli orang. Selain memaksa pabrik chip semikonduktor tutup, pandemi Covid-19 telah mendorong permintaan untuk tinggal di rumah untuk tablet dan perangkat elektronik lainnya yang membuat kekurangan semikonduktor semakin parah.
Toyota masih melihat permintaan yang kuat untuk kendaraannya dan karena itu ingin meningkatkan produksi pada bulan Desember, kata Kumakura.