Nusantaratv.com - Nissan dan Mitsubishi mengonfirmasi rencana mereka berinvestasi pada unit kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Renault Ampere.
Hal ini digunakan dalam mengembangkan kendaraan listrik untuk pasar Eropa, kata perusahaan tersebut pada Rabu (6/12/2023), seperti dilaporkan Reuters.
Pengumuman pada Rabu (6/12/2023) ini mengonfirmasi jika aliansi baru antara ketiga produsen mobil ini kini lebih kecil dan lebih pragmatis, berfokus pada kerja sama regional.
Nissan dan Mitsubishi mengonfirmasi jika mereka akan berinvestasi masing-masing hingga 600 juta euro (sekitar Rp10 triliun) dan 200 juta euro (sekitar Rp3,3 triliun) di Ampere, yang merupakan hasil gabungan dari Renault dan akan dicatatkan di bursa pada tahun depan.
Nissan akan menjadi "investor strategis" di Ampere, kata Makoto Uchida, CEO produsen mobil Jepang tersebut kepada wartawan. Dia menambahkan perusahaan dapat menggunakan inovasi perangkat lunak dan konektivitas unit kendaraan listrik ini di pasar di luar Eropa.
"Mengembangkan kendaraan listrik di seluruh dunia sendirian akan sangat menantang," ujarnya.
Ampere akan mengembangkan dan memproduksi versi listrik dari Nissan Micra yang kompak untuk pasar Eropa dan SUV (sport utility vehicle) listrik berukuran sedang untuk Mitsubishi.
CEO Renault Luca de Meo mengatakan Ampere akan memangkas biaya Micra untuk Nissan sebesar 50 persen. Para mitra aliansi juga mengonfirmasi proyek bersama mereka di Amerika Latin dan India.
Pada September, Renault, Nissan dan Mitsubishi mengakhiri perjanjian pembelian bersama, yang menurut mereka akan memungkinkan mereka untuk fokus pada masing-masing proyek dan beradaptasi lebih cepat terhadap perbedaan regional di pasar otomotif.
Pada akhir Juli, Renault dan Nissan menyelesaikan persyaratan aliansi yang direstrukturisasi setelah negosiasi berbulan-bulan. Pembicaraan memakan waktu berbulan-bulan lebih lama dari yang diperkirakan karena Nissan khawatir akan perlindungan kekayaan intelektualnya dalam kolaborasi di masa depan.