Nusantaratv.com - Produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) asal China, Nio Inc, mempertimbangkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut setelah perusahaan mengumumkan rencana memangkas 10 persen karyawan pada bulan lalu, Bloomberg News melaporkan pada Kamis (7/12/2023), mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Beberapa departemen diminta untuk menyiapkan daftar pemberhentian cadangan, yang mungkin memperluas jumlah PHK awal menjadi 20 persen hingga 30 persen di dalam unit tersebut, menurut laporan tersebut.
PHK terhadap karyawan ini terutama berlaku untuk bisnis non-inti atau bisnis yang tidak menghasilkan keuntungan cepat atau memerlukan investasi besar, tambah laporan itu. Nio tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait masalah ini.
PHK tambahan ini terjadi setelah Nio mengatakan pada November jika mereka berencana menghilangkan 10 persen pekerjaannya, sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Permintaan kendaraan listrik melemah di China karena konsumen lebih memilih kendaraan plug-in hybrid yang lebih ekonomis.