Nusantaratv.com - Menteri Persatuan India Nitin Gadkari mengatakan dirinya berulang kali meminta Tesla mempertimbangkan memproduksi kendaraan listrik untuk pasar India di negara itu.
Menurutnya, pemerintah pusat siap memberikan dukungan terkait hal tersebut. Gadkari juga menjelaskan kepada produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu, jika unit yang diproduksi di China tidak boleh dijual di India.
Berbicara di Indian Today Conclave 2021, Gadkari menggarisbawahi kesediaan pemerintah India untuk membuka jalan bagi manufaktur lokal kendaraan listrik. Dan, Tesla diminta untuk mempertimbangkan opsi ini.
"Saya telah memberi tahu Tesla jangan menjual mobil listrik di India yang diproduksi oleh perusahaan Anda di China. Anda harus memproduksi mobil listrik di India, dan juga mengekspor mobil dari India," kata Gadkari, seperti dikutip dari Hindustan Times, Sabtu (9/10/2021).
Baca Juga: Elon Musk Sebut Markas Tesla Pindah dari California ke Texas
"Apa pun dukungan yang Anda (Tesla) inginkan, akan disediakan oleh pemerintah kami," tambahnya.
Tesla mendirikan pabriknya di Shanghai pada 2019, yang pertama di luar AS. Pabrik tersebut telah menjadi pusat utama untuk produksi mobil Tesla Model 3 dan Model Y, dan melayani tidak hanya pasar lokal China tetapi juga ke sejumlah negara Eropa.
Produksi lokal adalah salah satu dari beberapa cara untuk menekan biaya kepada pelanggan dan sekaligus mempromosikan kendaraan listrik.
CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan struktur pajak yang tinggi di India pada model yang diimpor sebagai unit yang sepenuhnya dibangun (CBU). Gadkari telah mengkonfirmasi pembicaraan sedang berlangsung dengan pejabat Tesla mengenai permintaan perusahaan terkait dengan konsesi pajak.
Tesla, dalam sebuah surat kepada kementerian jalan, telah meminta pemerintah untuk membakukan tarif mobil listrik hingga 40 persen terlepas dari nilai pabeannya, dan menarik biaya tambahan kesejahteraan sosial sebesar 10 persen untuk mobil listrik. Saat ini, mobil yang didatangkan melalui CBU dikenakan bea masuk di mana saja dalam kisaran 60 persen hingga 100 persen.
Ini mungkin tidak layak untuk Tesla, kata banyak orang, karena tampaknya menawarkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau di pasar seperti India dengan pandangan untuk lebih meningkatkan volume penjualannya.