Nusantaratv.com - Mazda telah meluncurkan mobil listrik MX-30 yang merupakan model kompak besutan perusahaan otomotif asal Jepang tersebut.
Namun, sepertinya kendaraan listrik tersebut sepi peminat. Hal ini tampak dari penjualan yang lambat, jangkauan terbatas, serta ketersediaan yang juga terbatas.
Delapan bulan pertama tahun ini, MX-30 hanya terjual 100 unit. Kendati demikian, Mazda tetap berupaya mengambil ceruk pasar sendiri di industri kendaraan listrik yang sedang booming tersebut.
Mazda hingga kini masih mencari segmen yang menarik bagi seluruh penggemar kendaraan listrik. Setelah meluncurkan MX-30 beberapa tahun lalu, perusahaan menargetkan peluncuran model listrik baru di AS pada 2025.
Alih-alih merancang platform baru khusus kendaraan listrik seperti General Motors (GM) dan Volkswagen, Mazda justru lebih memilih strategi hemat biaya, yakni memanfaatkan platform bersama dengan kendaraan bertenaga bensin yang sudah ada.
Pendekatan ini tidak hanya ramah di kantong, tetapi juga merupakan tantangan yang menarik terhadap penerimaan konsumen pada perpaduan antara yang lama dan yang baru.
Namun, strategi platform bersama tersebut juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak kendaraan listrik federal AS hingga US$7.500, yang memerlukan perakitan akhir di Amerika Utara.
Hal ini menjadi sebuah hambatan, namun Mazda tampaknya optimis SUV listrik mereka yang akan datang dapat menarik pembeli di AS bahkan tanpa kredit pajak kendaraan listrik federal AS.
"Kami sedang mencari segmen yang akan menarik bagi calon pembeli kendaraan listrik," ujar Chief Executive Mazda Masahiro Moro, seperti dilansir dari Gizmochina, Selasa (17/10/2023).
Hal ini menunjukkan peralihan dari kendaraan listrik kecil seperti MX-30 ke kendaraan yang berpotensi lebih menguntungkan dan lebih besar, yakni SUV (Sport Utility Vehicle), mengingat daya tarik massal kendaraan tersebut. Sementara bagi mereka yang menunggu mobil sport listrik Mazda MX-5 kemungkinan masih harus menunggu lebih lama.