Nusantaratv.com - LG menjadi salah satu produsen baterai kendaraan listrik paling produktif di Amerika Serikat (AS).
Namun, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) tersebut juga ingin membuat perangkat yang dapat mengisi daya baterai tersebut.
Melansir Engadget, Selasa (16/1/2024), perusahaan ini baru saja membuka fasilitas manufaktur pengisi daya (charger) kendaraan listrik pertamanya di Negara Paman Sam itu, dengan pabrik seluas 5.500 meter persegi di Fort Worth, Texas, yang mampu memproduksi 10.000 unit per tahun.
LG telah mulai merakit charger bergaya rumahan 11kW di negara itu, dan akan mulai memproduksi charger cepat 175kW pada paruh pertama 2024. Perusahaan berencana membuat charger ultra-cepat 350kW pada suatu saat tahun ini yang didesain untuk perjalanan transportasi komersial dan jarak jauh.
Perusahaan mengatakan mereka memilih Texas karena memiliki fasilitas di wilayah tersebut. Selain itu, negara bagian tersebut menawarkan "jaringan logistik dan transportasi yang sangat baik dan merupakan rumah bagi operasi besar dengan perusahaan-perusahaan di industri mulai dari manufaktur mobil hingga keuangan".
Diketahui, General Motors (GM), Toyota dan Tesla semuanya memiliki kendaraan pabrik perakitan di negara bagian tersebut. LG mengatakan pihaknya berkomitmen memperkuat bisnis charger kendaraan listriknya di Asia dan Eropa.
Perusahaan bersama dengan dua mitranya, terjun ke dunia ini dua tahun lalu, dengan mengakuisisi bisnis charger baterai kendaraan listrik Korea Selatan bernama AppleMango, yang telah berganti nama menjadi HiEV.
Ketika itu LG mengatakan akuisisi tersebut akan memungkinkannya untuk "menciptakan sinergi" dengan bisnis baterai kendaraan listriknya, serta produk-produk seperti penyimpanan energi dan sistem manajemen energi.
Perusahaan ini juga dapat memanfaatkan keahlian dalam layar dengan menggabungkan charger dengan unit layar digital luar ruang yang kokoh, tahan debu dan air. Langkah tersebut juga memungkinkan LG memanfaatkan dorongan AS untuk memproduksi lebih banyak charegr kendaraan listrik publik.
Negara tersebut kini memiliki 169.741 port pengisian daya (baik DC cepat atau Level 2) di 65.113 stasiun. Namun, pemerintahan Joe Biden menginginkan setidaknya 500.000 pengisi daya publik pada 2030.
"Dengan mendirikan pabrik produksi charger kendaraan listrik di Texas, kami akan dapat secara aktif merespons permintaan infrastruktur kendaraan listrik yang berkembang pesat di AS," kata Presiden LG Business Solution Jand Ik-hwan.