Nusantaratv.com - Masuknya Xiaomi ke pasar mobil listrik ternyata sangat populer di kalangan pengguna Apple.
Meskipun merupakan pendatang baru di industri mobil listrik, Xiaomi SU7 telah memperoleh 51,9 persen pesanan yang sudah terkunci dari para pengguna Apple. Pada Beijing Auto Show 2024, CEO Lei Jun menyebutkan pengguna Apple adalah salah satu pembeli mayoritas mobil listrik Xiaomi.
Apple sendiri dilaporkan telah menunda proyek mobilnya yang telah berlangsung selama satu dekade. Berbeda dengan Xiaomi, pabrikan ponsel asal China itu tercatat baru tiga tahun memasuki industri kendaraan listrik, namun telah meluncurkan mobil listrik pertamanya dan mendapatkan sambutan antusias dari pasar.
Daya tarik Xiaomi SU7 bagi pengguna Apple mungkin karena kompatibilitasnya dengan layanan Apple seperti CarPlay. Selain itu, SU7 mendukung integrasi iPad di dalam mobil, memungkinkan kontrol sebagian kendaraan dari kursi belakang.
"Kami berkomitmen untuk menjadikan Xiaomi SU7 sebagai mobil listrik paling ramah bagi pengguna Apple, pilihan sempurna untuk pengguna iPhone dan iPad," cuit Lei Jun, dikutip dari Gizmochina, Jumat (26/4/2024).
Apple users have shown remarkable interest, with 51.9% lock-in orders coming from them. With support for CarPlay and iPad, we're committed to making Xiaomi SU7 the most Apple-friendly EV available - the perfect choice for iPhone and iPad users.
— Lei Jun (@leijun) April 25, 2024
Xiaomi sendiri mengklaim telah mengamankan pemesanan untuk SU7. Pada akhir pekan lalu, lebih dari 70.000 orang dikatakan telah memesan unit SU7. Pendiri Xiaomi Lei Jun mengatakan Xiaomi akan fokus 100 persen menggarap pasar mobil listrik di China dalam tiga tahun ke depan.
Artinya, model SU7 belum bisa dinikmati oleh masyarakat di negara-negara lain. Xiaomi menargetkan pengiriman mobil listrik SU7 tembus 100.000 sepanjang 2024. Hal ini dia sampaikan melalui akun WeChat personalnya.
Xiaomi meluncurkan SU7 dengan desain mirip Porsche pada akhir bulan lalu. Antusiasme pasar cukup besar untuk mobil yang dibanderol di bawah US$30.000 (Rp 487 jutaan) untuk model standar. Harga itu lebih murah sekitar US$4.000 (Rp64,9 jutaan) dari unit standar Tesla Model 3 di China.