Nusantaratv.com - Produsen mobil asal Korea Selatan (Korsel), Kia menunjukkan tanda-tanda pemulihan di China.
Dilansir dari The Korea Herald, Rabu (18/9/2024), perusahaan mencatat penjualan bulanan lebih dari 20.000 unit selama tiga bulan berturut-turut dari Juni hingga Agustus.
Jika momentum ini berlanjut, perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai atau melampaui target penjualan lebih dari 200.000 unit kendaraan di China pada akhir tahun ini.
Pemulihan Kia terutama didorong peluncuran kendaraan baru yang disesuaikan dengan pasar China dan perluasan ekspor.
Menurut perusahaan patungan antara Jiangsu Yueda Group dan Kia di China, Jiangsu Yueda Kia Motors Co., Ltd., perusahaan tersebut menjual 22.498 unit kendaraan pada Agustus.
Angka ini menandai peningkatan sebesar 36,2 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Dan ini sekaligus merupakan angka penjualan bulanan tertinggi sepanjang tahun ini.
Dari Januari hingga Agustus, total penjualan Kia di China, termasuk ekspor, mencapai 154.243 unit kendaraan, naik 61,3 persen dari periode yang sama pada 2023.
Peningkatan ini telah memposisikan Kia sebagai merek terlaris di antara produsen mobil patungan di Negeri Tirai Bambu itu.
Dengan pertumbuhan saat ini, Kia memperkirakan total penjualannya di China akan melampaui 230.000 unit kendaraan pada akhir tahun, kembali ke garis batas 200.000 unit kendaraan untuk pertama kalinya sejak 2020.
Faktor utama di balik keberhasilan Kia adalah peluncuran kendaraan baru yang disesuaikan dengan pasar China. Perusahaan meluncurkan EV5, kendaraan sport listrik berukuran sedang, untuk pertama kalinya di China pada akhir 2022.
Kemudian diikuti dengan peluncuran K3 baru, yang menjadi versi terbaru dari sedan berukuran sedangnya, pada 2023. Penjualan EV5 cukup menjanjikan, dengan hampir 6.000 unit kendaraan terjual antara Januari dan Juli.
Kia juga meraih kesuksesan dengan sedan K5 2025 yang diperbarui, yang telah didesain ulang agar lebih kompetitif di pasar. Harga K5 2025 dibanderol 23.000 yuan (sekitar Rp49,7 jutaan) lebih murah dari model sebelumnya, sehingga lebih terjangkau bagi konsumen yang lebih luas.
Dengan menawarkan versi kelas atas dan kelas bawah, Kia telah meningkatkan daya tarik K5, sehingga mendorong permintaan yang lebih tinggi. Kebangkitan Kia di Cina tidak hanya didorong oleh penjualan domestik.
Perusahaan juga memanfaatkan peran pabriknya di Yancheng yang semakin meningkat sebagai basis ekspor.
Hingga Agustus, pabrik tersebut telah mengekspor lebih dari 300.000 unit kendaraan, membantu Kia mencapai volume ekspor tertinggi di antara produsen mobil patungan di China.
Strategi ekspor ini menjadi kunci dalam mengimbangi fluktuasi permintaan domestik dan memperkuat posisi pasar Kia di China.
Jiangsu Yueda Kia merupakan perusahaan patungan 50-50 antara Kia dan Jiangsu Yueda Group di Yancheng, Provinsi Jiangsu.
Peningkatan penjualan di China juga berdampak positif pada kinerja keuangan Jiangsu Yueda Kia. Sementara perusahaan patungan tersebut membukukan kerugian operasional sebesar 32,3 miliar won (US$24,12 juta) pada kuartal pertama (Q1) 2024, kerugian ini berkurang menjadi 27,8 miliar won pada akhir kuartal kedua (Q2).
Perusahaan tersebut juga memperoleh laba operasional sebesar 4,5 miliar won pada kuartal kedua, yang mencerminkan pemulihan profitabilitas secara bertahap.
"Dengan mempertahankan penjualan bulanan lebih dari 20.000 unit kendaraan, Kia telah menunjukkan mereka berada di jalur yang benar di China. Tingkat konsistensi ini menandakan perusahaan berada pada posisi yang baik untuk meningkatkan laba seiring dengan terus menguatnya operasinya," kata Kim Sung-rae, analis pasar di Hanwha Investment & Securities.