Nusantaratv.com - Kendaraan listrik buatan China menguasai 11 persen pangsa pasar di Eropa pada Juni 2024.
Kondisi ini terjadi sebelum tarif Komisi Eropa (EC) diberlakukan. Menurut Dataforce, SAIC Motor Corp memimpin dengan hatchback listrik MG4.
SAIC adalah salah satu perusahaan otomotif China yang menerima tarif tertinggi berdasarkan tarif baru Komisi Eropa, yakni 37,6 persen, yang akan dikenakan di atas tarif Uni Eropa (UE) saat ini sebesar 10 persen.
Selain SAIC, BYD dan Geely juga menerima tarif individual. BYD menerima tarif terendah, yaitu 17,4 persen, sementara Geely menerima tarif 19,9 persen.
Melansir Teslarati, Kamis (1/8/2024), lebih dari 23.000 kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang terdaftar di Eropa bulan lalu berasal dari merek China.
Angka tersebut mengungkapkan jika merek kendaraan listrik China mengalami peningkatan berurutan sebesar 72 persen sejak Mei 2024. Menurut Bloomberg, mobil listrik buatan China mengalami peningkatan dua kali lipat dalam keseluruhan pendaftaran kendaraan listrik Eropa pada Juni.
Apakah tarif baru Komisi akan memengaruhi peningkatan volume BEV buatan China? Tarif baru tersebut juga memengaruhi produsen mobil asing yang memproduksi kendaraan listrik di China, seperti Tesla. Setelah Komisi Eropa mulai menerapkan tarif barunya di seluruh Eropa, Tesla menaikkan harga Model 3 di wilayah tersebut.
Tarif baru Komisi Eropa masih perlu disetujui oleh negara-negara anggota Uni Eropa (UE) agar dapat diterapkan secara permanen. Sejauh ini, 2 negara anggota telah mendukung penerapan tarif yang lebih tinggi secara permanen pada impor kendaraan listrik buatan China.