Nusantaratv.com - Statistik dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan (Korsel), menunjukkan kendaraan hybrid melaporkan insiden kebakaran paling sedikit selama lima tahun terakhir.
Hal ini akibat adanya kekhawatiran terkait mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) yang meluas ke seluruh Korea menyusul kebakaran kendaraan listrik baru-baru ini.
Melansir The Korea Herald, Selasa (20/8/2024), berdasarkan insiden kebakaran menurut jenis kendaraan dari dinas pemadam kebakaran, terdapat 131 kasus kebakaran pada kendaraan hybrid, yang menggunakan mesin pembakaran internal dan motor listrik.
Mengingat jumlah keseluruhan mobil hybrid yang terdaftar mencapai 1,54 juta unit hingga akhir tahun lalu, kemungkinan terjadinya kebakaran pada kendaraan hybrid diperkirakan sebesar 0,002 persen.
Meskipun jumlah kendaraan hybrid telah meningkat tiga kali lipat sejak 2019 sebanyak 506.000 unit mobil, laporan insiden kebakaran tidak mengalami peningkatan yang dramatis, dengan hanya 23 kebakaran kendaraan hybrid pada 2019, 21 kasus pada 2021, dan 31 kasus pada 2023.
Kendaraan listrik mencatat kemungkinan kebakaran sebesar 0,013 persen selama periode yang sama. Jumlah kebakaran kendaraan listrik meningkat sesuai dengan meningkatnya volume pendaftaran kendaraan listrik.
Pada 2019, terdapat 90.000 unit kendaraan listrik terdaftar dan tujuh laporan kebakaran. Angka ini meningkat menjadi 544.000 unit kendaraan listrik terdaftar dan 72 insiden kebakaran pada 2023.
Sedangkan mobil diesel melaporkan jumlah insiden kebakaran yang lebih tinggi karena kondisinya terus memburuk, sementara jumlah registrasi menurun karena pelanggan beralih ke opsi kendaraan yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Dari 9,96 juta unit mobil diesel yang terdaftar pada 2019, setidaknya 1.348 kebakaran dilaporkan. Angka ini meningkat menjadi 1.414 pada 2023, di antara 9,5 juta unit mobil diesel yang terdaftar.
Kemungkinan terjadinya kebakaran mobil diesel adalah 0,015 persen berdasarkan data dari lima tahun terakhir.
Untuk kendaraan berbahan bakar bensin, yang merupakan bagian terbesar dari mobil di jalan raya di Negara Ginseng itu, jumlah insiden kebakaran tetap stabil.
Setidaknya 12,31 juta unit mobil berbahan bakar bensin yang terdaftar hingga tahun lalu, dengan 10.950 insiden kebakaran dilaporkan antara 2019 dan 2023, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya insiden kebakaran sebesar 0,006 persen.