Nusantaratv.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan keprihatinan mendalam atas kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk bermuatan kardus di KM 92 ruas Tol Purbaleunyi arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sore.
"Terkait kejadian tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dalam penanganan kecelakaan serta pendalaman data dan informasi," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/11/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan, Kementerian Perhubungan berkomitmen keselamatan berlalu lintas menjadi hal mendasar yang tidak bisa ditawar.
"Oleh karenanya Kemenhub mendorong agar investigasi hasil kecelakaan dapat menghasilkan rekomendasi dan perbaikan terhadap aspek keselamatan," tambahnya.
Selain itu, Kemenhub mengimbau agar pengguna jalan selalu mengutamakan keselamatan dengan mematuhi segala aturan berlalu lintas, memperhitungkan kondisi jalan dan cuaca saat berkendaraan.
"Terutama kepada para pengguna jalan tol agar benar menperhatikan aspek kecepatan berkendara," jelas Budi.
Sementara Polda Jawa Barat menyebut penyebab kecelakaan beruntun di kilometer 92 Tol Cipularang diduga karena truk yang mengalami rem blong.
Alhasil, truk melaju kencang di tengah jalanan yang licin akibat hujan dan menabrak kendaraan di depannya.
"Kecelakaan diduga dipicu oleh truk bermuatan berat yang mengalami rem blong, sehingga menabrak lebih dari lima kendaraan di depannya," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abas.
Akibat kecelakaan ini, setidaknya 17 kendaraan ringsek dan satu orang meninggal dunia serta delapan lainnya mengalami luka-luka.
Seluruh korban kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang dibawa ke Rumah Sakit (RS) Abdul Radjak Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Basarnas Bandung, Hery Marantika mengatakan, tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, Kepolisian, Jasa Marga maupun pengelola jalan tol fokus melakukaan proses evakuasi di lapangan.
"Tim SAR gabungan masih terus berupaya mengevakuasi korban-korban yang memang terindikasi terjadi di lokasi kecelakaan beruntun ini," ujar Hery.
Dia mengaku, tim SAR gabungan dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, yakni hujan, serta jalan yang lincin, ditambah padatnya arus lalu lintas di lokasi kejadian.
"Ini menjadi tantangan tersendiri oleh Tim SAR gabungan. Namun, Alhamdulilah tadi teman-teman berkat kerjasama yang solid dari unsur potensi SAR kita, maka beberapaa korban berhasil kita evakuasi dan sudah kami serahkaan ke Rumah Sakit Abdul Radjak di Purwakarta," tukas Hery.