Nusantaratv.com - Mesin turbo kini bukan lagi konsumsi untuk mobil sport saja, tapi sudah mulai tersedia di mobil-mobil keluarga seperti MPV dan juga SUV.
Seperti pada model Mitsubishi Pajero Sport, Mitsubishi Triton, dan juga Mitsubishi Eclipse Cross, seperti dikutip dari laman Mitsubishi Motors, Selasa (14/9/2021).
Bedanya hanya mesin turbo pada mesin diesel dan mesin bensin, untuk Pajero Sport dan Triton bermesin diesel sudah menggunakan teknologi turbo Variable Geometry Turbo (VGT).
Ini adalah pengembangan terbaru dari mesin turbo diesel, di mana secara umum turbo di mesin diesel ada 2 jenis, yakni fixed geometry turbo (FGT) dan variable geometry turbo (VGT).
Lalu, apa perbedaan turbo fixed dengan turbo variable? Mesin FGT dikenal juga dengan sebutan mesin turbo konvensional. Teknologi turbo sebenarnya sudah cukup lama ditemukan, namun ketika itu lebih dikenal sebagai turbo konvensional ini.
Pada dasarnya, turbo adalah sebuah perangkat yang dipasang di mesin kendaraan yang tujuan awalnya adalah untuk meningkatkan tenaga dari kapasitas mesin yang ada.
Pada turbo konvensional ini masih memiliki kekurangan berupa turbo-lag, yakni ada 'kekosongan' tenaga sebelum turbo menghembuskan udara padat ke dalam mesin (spool-up). Efeknya respon yang diterima sejak injakan pedal ke tenaga mesin seolah-olah terasa ada jeda atau lag.
Teknologi turbo itu menggunakan baling-baling untuk menekan udara ke dalam ruang bakar pada mesin, di mana kalau dihembus angin dari sudut atas maka kipas akan berputar lebih cepat, namun kalau sudutnya miring, maka kipas berputar lebih lambat.
Semakin besar air ratio (AR) turbonya, semakin lama juga turbo lag-nya. Sistem seperti ini adalah yang diterapkan di turbo konvensional. Maka kemudian diciptakanlah turbo VGT untuk mengurangi gejala turbo-lag ini, yang memiliki bilah-bilah lebih banyak yang membuat kompresinya dapat diatur bervariasi.
Teknologi VGT ini dilengkapi dengan satu ring yang memiliki kisi-kisi untuk mengatur sudut datang angin yang nantinya berfungsi untuk memutar turbo. Kisi-kisi ini bisa mengecil dan membesar berdasarkan perintah dari engine ECU.
Prinsip kerjanya adalah, jika angin datang dengan kondisi kisi-kisi yang besar, otomatis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memutar turbo. Sebaliknya, dengan kondisi kisi-kisi yang kecil, tentu akan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan boost dari turbo itu
Guna mendapatkan dorongan turbo di RPM rendah, maka kita gunakan turbo yang lebih kecil atau yang sekarang ini diaplikasikan sebagai VGT. Semakin kecil turbo, otomatis AR juga semakin kecil, maka semakin cepat kipas turbonya berputar.
Sebagai informasi, jika dulu dengan turbo konvensional dorongan turbo baru dirasakan di putaran mesin di atas 3.000 rpm dan mobil baru terasa lebih kencang. Tapi dengan VGT ini, dorongan turbo sudah bisa dirasakan di rentang putaran mesin 1.600 sampai 2.000 rpm.
Teknologi VGT ini adalah sebuah teknologi yang sangat membantu untuk mempertahankan dorongan turbo yang paling ideal di rentang RPM yang panjang. Dengan adanya VGT, kinerja mesin juga menjadi lebih ideal karena mendapatkan tenaga yang lebih maksimal.
Selain itu, VGT juga membantu penghematan bahan bakar. Turbo konvensional tentunya membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak karena putaran mesin harus lebih tinggi.
Sedangkan dengan VGT, tenaga yang dihasilkan lebih besar pada rentang RPM yang lebih panjang sehingga tercapat efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Itu sebabnya teknologi VGT sendiri banyak diaplikasikan di mobil turbo diesel modern karena memberikan kenyamanan lebih, performa yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang bagus untuk penggunaan sehari-hari.