Nusantaratv.com - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor Co., mengatakan bakal meluncurkan kendaraan listrik IONIQ 6 di Amerika Serikat (AS) pada tahun depan guna meningkatkan penjualan.
Hyundai berencana memperkenalkan IONIQ 6, yakni model kedua yang disematkan dengan platform modular global listrik (E-GMP) hanya kendaraan listrik milik Hyundai Motor Group setelah IONIQ 5, di AS pada paruh pertama 2023, kata perusahaan itu dalam pernyataannya, dikutip dari Yonhap, Sabtu (19/11/2022).
Di sisi lain, afiliasi Hyundai yang lebih kecil, yakni Kia Corp., juga berencana merilis SUV (Sport Utility Vehicle) subkompak andalannya, Kia Seltos, pada semester pertama setelah meluncurkan model Kia EV6 GT performa tinggi murni listrik di pasar mobil paling penting di dunia peda pekan ini.
Kia EV6 GT hadir dengan paket baterai 77,4 kWh dan dapat menempuh jarak hingga 342 kilometer dengan sekali pengisian daya. Kendaraan listrik ini mampu berakselerasi dari nol hingga 100 km hanya dalam waktu 3,5 detik. Kia EV6 GT juga dilengkapi dengan platform E-GMP.
Kedua produsen mobil tersebut membuat pengumuman tersebut saat gelaran Los Angeles Auto Show 2022 pada 17-27 November di LA Convention Center. Hyundai berencana meluncurkan 17 model kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada 2030, termasuk enam model Genesis, sedangkan Kia berniat merilis 14 kendaraan listrik pada 2027.
Hyundai memiliki pabrik pembuatan mobil di Alabama, sedangkan Kia di Georgia. Pada Mei, Hyundai Motor Group mengumumkan akan menginvestasikan US$5,54 miliar untuk membangun pabrik kendaraan listrik dan baterai mobil khusus di Georgia, dengan berencana memulai produksi pada paruh pertama 2025.
Hyundai dan Kia menargetkan menjual 3,23 juta mobil listrik, termasuk 840.000 unit di AS pada 2030 demi menguasai 12 persen pasar kendaraan listrik global. Dari Januari hingga Oktober 2022, penjualan mereka di AS turun 6,1 persen menjadi 1.210.559 kendaraan dari 1.289.608 unit selama periode yang sama tahun lalu di tengah kekurangan chip yang berkepanjangan.
Hasil penjualan mereka sebagian dipengaruhi oleh pengesahan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), yang memberikan kredit pajak hingga US$7.500 kepada pembeli kendaraan listrik yang hanya dirakit di Amerika Utara. Langkah tersebut telah memicu kekhawatiran jika Hyundai dan Kia dapat kehilangan pijakan di pasar AS, karena mereka membuat kendaraan listrik di pabrik domestik untuk diekspor ke AS.