Nusantaratv.com - Hyundai Motor Co., produsen mobil terbesar Korea Selatan (Korsel), pada Senin (25/10/2021) mengatakan akan membantu Indonesia membangun infrastruktur kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi ekspansinya.
Ketua Hyundai Motor Group Euisun Chung mengatakan perusahaan akan membantu Indonesia dalam mengaktifkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan menjadikan industri tersebut sebagai pendorong pertumbuhan di masa depan.
"Hyundai berencana berpartisipasi dalam program pemerintah Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur EV dan memanfaatkan baterai mobil bekas dari segi teknologi," kata Chung dalam upacara yang dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo di pusat konvensi Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Utara (Jakut), dikutip dari kantor berita Yonhap, Senin (25/10/2021).
Hyundai memamerkan model listriknya seperti sedan Genesis G80, IONIQ 5 yang dilengkapi dengan Platform Modular Global Listrik (E-GMP) khusus untuk mobil listrik selama acara 'Ekosistem EV Masa Depan untuk Indonesia' di Jakarta.
Baca Juga: Singkirkan Ford Bronco, Genesis GV70 Dinobatkan Jadi SUV Motor Trend Tahun Ini
Hyundai berencana memperkenalkan IONIQ 6 pada tahun depan dan SUV (sport utility vehicle) besar IONIQ 7 pada 2024. Langkah ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengamankan posisi terdepan di pasar kendaraan listrik masa depan Indonesia dan berekspansi ke pasar Asia-Pasifik sebagai penyedia solusi mobilitas masa depan.
Indonesia baru-baru ini mengumumkan hanya kendaraan listrik yang akan tersedia di pasar domestik mulai 2050. Diketahui, Hyundai sedang membangun pabrik kendaraan di Indonesia dengan rencana mulai produksi awal tahun depan. Sedangkan kapasitas produksi pabrik belum diungkap perusahaan.
Saat ini, Hyundai memiliki tujuh pabrik domestik, yakni lima di Ulsan, satu di Asan dan satu di Jeonju. Selain itu, Hyundai juga memiliki 10 pabrik di luar negeri, yakni empat di China dan masing-masing satu di Amerika Serikat (AS), Republik Ceko, Turki, Rusia, India, dan Brasil. Kapasitas gabungan mereka mencapai 5,5 unit juta kendaraan.