Nusantaratv.com - Perusahaan otomotif Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor, sedang mempertimbangkan keputusan mereka terkait operasionalnya di Rusia, termasuk menjual pabriknya.
Hyundai Motor baru-baru ini menyerahkan kepada manajemen sebuah laporan yang menganalisis situasi dan prospek masa depan di Rusia, kata surat kabar Dong-a Ilbo, mengutip sumber industri otomotif yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/10/2022).
Surat kabar itu mengatakan laporan Hyundai mencakup analisis perusahaan tentang skenario dan dampak penjualan pabrik Rusia, melihat kondisi yang sulit untuk melakukan kegiatan keuangan secara normal.
Hyundai Motor dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia Corp, termasuk di antara 10 produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan, membangun sekitar 200 ribu unit kendaraan per tahun di Rusia, atau sekitar 4 persen dari kapasitas produksi globalnya.
Banyak pabrik di Rusia telah menangguhkan produksi dan cuti pekerja karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi akibat sanksi dan eksodus pabrikan Barat sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Operasional pabrik Hyundai di St Petersburg sendiri telah ditangguhkan sejak Maret lalu.
Pekan lalu, Nissan Motor Co Ltd., akan menjual unit bisnisnya di Rusia kepada badan usaha milik negara di negara itu seharga 1 Euro (Rp15 ribu). Kerugian bisnis Nissan di negara itu mencapai US$687 juta atau sekitar Rp10,6 triliun.