Hyundai dan Kia Bersinergi dengan Factorial Energy, Uji Teknologi Baterai Solid-State

Nusantaratv.com - 30 Oktober 2021

Hyundai IONIQ 5 2022
Hyundai IONIQ 5 2022

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Hyundai dan Kia dikabarkan bakal bersinergi dengan Factorial Energy untuk menguji teknologi baterai solid-state miliknya. 

Diharapkan upaya ini akan memperoleh kapasitas baterai yang lebih tinggi, namun dengan bobot lebih ringan, ke dalam kendaraan Hyundai dan Kia, seperti dikutip dari Carscoops, Sabtu (30/10/2021).

"Kemitraan kami dengan Hyundai merupakan validasi lain dari teknologi baterai solid-state kami, dan kami berharap dapat menunjukkan kesiapan pasarnya di kendaraan Hyundai,” kata CEO Factorial Energy, Siyu Huang. 

"Kami dapat membantu membuka adopsi massal kendaraan listrik, dan manfaat lingkungan yang dihasilkan melalui baterai kami yang aman dan tahan lama," lanjutnya.

Dalam sinergi ini, nantinya perusahaan-perusahaan itu akan melakukan pengujian terhadap teknologi solid-state Factorial di tingkat sel, modul, dan sistem untuk melihat apakah mereka dapat diintegrasikan dengan benar ke dalam kendaraan listrik.

Baterai solid-state sejak lama dikabarkan memiliki kemampuan menahan lebih banyak energi dibandingkan baterai lithium-ion, dengan demikian mereka dapat memperluas jangkauan kendaraan sekaligus meringankannya, menciptakan siklus yang baik.

Baca Juga: Hyundai Siap Bantu Indonesia Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Kemajuan Factorial yang didasarkan pada 'Teknologi Sistem Elektrolit Faktorial' miliknya sendiri, yang menggunakan bahan elektrolit padat eksklusif yang memungkinkan kinerja sel yang aman dan andal bahkan dengan elektroda bertegangan tinggi dan berkapasitas tinggi. 

Mereka juga mengklaim pada suhu tertentu sel-sel itu lebih aman dari pada sel-sel yang dimiliki oleh baterai lithium-ion yang sudah ada saat ini. Selain itu, sel-sel ini juga dapat menjangkau tambahan hingga 20 sampai dengan 50 persen.

Menurut perusahaan teknologi itu, baterai ini juga sudah kompatibel dengan infrastruktur manufaktur lithium-ion yang sudah ada, dan yang pasti akan menarik bagi Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia.

"Tim Hyundai CRADLE terkesan dengan tim manajemen, teknologi, dan pendekatan manufaktur baru Factorial, yang dapat membuat transisi ke solid-state mulus dan hemat biaya," ujar SVP dan Kepala CRADLE Silicon Valley, Henry Chung.

"Kami berharap dapat berkolaborasi dengan perusahaan portofolio baru kami untuk lebih memajukan teknologi mereka," tambahnya.

Namun, tidak diketahui garis waktu spesifik yang diberikan untuk proyek tersebut, tetapi perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu menyatakan jika mereka sedang mencari teknologi untuk generasi berikutnya dari kendaraan listrik besutannya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])