Nusantaratv.com - Hyundai Motor, bekerja sama dengan perusahaan startup China, Haomo.AI, bakal meluncurkan kendaraan listrik khusus untuk pasar China pertama yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif tahun depan.
"Kami tengah berupaya menggunakan perangkat lunak Haomo, sebuah perusahaan perangkat lunak mengemudi otonom lokal, ke kendaraan listrik, yang akan dirilis di pasar China tahun depan," kata seorang pejabat Hyundai Motor, dikutip dari The Korea Herald, Rabu (13/11/2024).
"Tingkat mengemudi otonom berada di antara Level 2 dan 2,5," lanjutnya.
Dengan skala mengemudi otonom mulai dari 0 hingga 5, Level 2 mengacu pada otomatisasi mengemudi parsial karena kendaraan dapat mengendalikan kemudi, akselerasi, dan deselerasi.
Autopilot Tesla berada di bawah mengemudi otonom Level 2. Sedangkan kendaraan self-driving Level 3 dapat mendeteksi keadaan dan membuat keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri, seperti berakselerasi melewati kendaraan yang bergerak lambat. Level 2 dan 3 keduanya masih memerlukan kendali manusia.
Haomo meluncurkan DriveGPT pada April tahun lalu, mengambil inspirasi dari ChatGPT milik OpenAI yang terkenal di dunia.
Perusahaan rintisan China tersebut menjelaskan, model AI generatif dapat terus mengoptimalkan kemampuan kendaraan otonom dalam mengambil keputusan secara real-time di jalan raya dengan memperkenalkan data tentang situasi saat pengemudi manusia mengambil alih kendali kendaraan.
Haomo mengatakan DriveGPT telah digunakan pada sekitar 20 model. Perusahaan telah memperoleh US$14 juta (sekitar Rp220,95 miliar) dalam pendanaan seri B pada Februari tahun ini.
China telah menonjol sebagai salah satu pelopor adopsi kendaraan listrik. Mobil listrik menyumbang 37 persen dari kendaraan baru yang terjual di negara tersebut tahun lalu. Pangsa kendaraan listrik diproyeksikan akan melampaui 50 persen tahun ini.
Pasar kendaraan listrik di China telah didominasi BYD. Dimana BYD berambisi menyingkirkan Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.
Menurut Autovista24, BYD menguasai pangsa pasar sebesar 33,8 persen dan menduduki posisi teratas selama tiga tahun berturut-turut di China tahun lalu. Tesla menyusul di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 7,5 persen.
Hyundai Motor, yang belum meraih kesuksesan di pasar kendaraan listrik China, bermitra dengan Beijing Motor untuk mendirikan perusahaan patungan guna mengembangkan merek kendaraan listrik khusus China.
Pada Juni tahun lalu, produsen mobil asal Korea Selatan (Korsel) ini mengumumkan rencana meluncurkan setidaknya lima kendaraan listrik di China hingga 2026.