Nusantaratv.com - Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen (VW) AG bakal memberi kenaikan gaji sebesar 10 persen kepada para pekerja pabrik perakitan yang berlokasi di Chattanooga, Tennessee, Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan kepala bisnis perusahaan di Amerika Serikat (AS), seperti dikutip dari Hindustan Times, Minggu (9/1/2022). Kenaikan tersebut merupakan konsekuensi dari varian baru Covid-19 Omicron di kalangan tenaga kerja yang sudah ketat.
Perusahaan otomotif tersebut melaporkan penjualan 375.030 kendaraan tahun lalu di AS, tumbuh 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Penjualan itu dipimpin oleh SUV tiga baris Atlas yang diproduksi di Chattanooga dan SUV menengah Volkswagen Tiguan.
Volkswagen turut mengirimkan 16.742 unit SUV ID.4 listriknya. Perusahaan juga memiliki rencana untuk memproduksi model tersebut di pabrik Chattanooga pada paruh kedua 2022.
Chief Executive Officer (CEO) unit Volkswagen AS Scott Keogh mengatakan di seluruh industri, penjualan mobil AS kemungkinan akan terhenti pada angka 15,5 juta di tahun ini karena kekurangan chip semikonduktor.
Secara bersamaan, industri otomotif mengalami tingkat ketidakhadiran yang tinggi karena penyebaran virus corona. "Apakah akan ada tantangan dalam ekosistem pemasok dan pabrik dengan ketidakhadiran yang disebabkan oleh Omicron? 100 persen," kata Keogh.
"Tetapi jika Anda memiliki lebih banyak chip, Anda akan mendapatkan bagian, dan jika Anda mendapatkan bagian, Anda akan mendapatkan keunggulan kompetitif," tambahnya.
Pabrik Chattanooga saat ini ditutup untuk liburan dan karena krisis chip. Pabrik ini akan kembali bekerja mulai 10 Januari. Meskipun pabrik tidak berjalan pada kapasitas penuh karena kekurangan semikonduktor, Keogh berharap dapat mencapai tujuan perkiraan penjualan internal.
Dia juga menambahkan kendaraan listrik akan mendapatkan preferensi pertama pada chip.
Pembuat mobil juga bersiap untuk mengungkapkan ID.Buzz versi Eropa, iterasi listrik dari mikrobus era hippie ikoniknya, pada 9 Maret. "Versi tiga baris EV tidak akan datang ke Amerika Serikat hingga 2023 atau 2024 dan harus diimpor," tukas Keogh.