GM Perpanjang Penghentian Produksi Chevrolet Bolt EV Selama Dua Pekan

Nusantaratv.com - 10 September 2021

Chevrolet Bolt EV 2019. (Carscoops)
Chevrolet Bolt EV 2019. (Carscoops)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - General Motors (GM) kembali memperpanjang penghentian produksi Chevrolet Bolt EV di pabrik Michigan, Amerika Serikat (AS), selama dua pekan.

Hal itu menyusul penarikan kembali (recall) terhadap kendaraan listrik Chevrolet Bolt terkait gangguan pada baterai yang berpotensi mengalami risiko kebakaran. Reuters melaporkan penghentian produksi akan berlangsung setidaknya hingga 24 September mendatang sebagai dampak dari kekurangan baterai.

GM menegaskan mereka tidak akan melanjutkan produksi atau penjualan Chevrolet Bolt EV hingga mendapatkan kepastian baterai bebas cacat. GM sempat menghentikan produksi Chevrolet Bolt EV pada 30 Agustus karena perusahaan berupaya mencari tahu penyebab kebakaran yang berasal dari modul baterai di sejumlah model mobil produksi 2017.

Penghentian produksi seharusnya berakhir pada 6 September lalu. Namun, selang tiga hari, GM mengatakan masih belum yakin terhadap LG Chem sebagai pemasok baterai karena belum sanggup memproduksi baterai baru tanpa cacat.

"Jika kami mengambil stok baterai yang ada di lapangan sekarang atau di gudang, kami tidak yakin itu bebas cacat," kata juru bicara GM kepada Detroit Free Press, seperti dikutip dari Carscoops, Jumat (10/9/2021).

"Karena kami tidak yakin LG memiliki kemampuan untuk membuat produk bebas cacat, kami menunda perbaikan dan kami tidak membuat baut baru. Kami tidak akan memulai perbaikan penarikan atau mulai membangun baut baru sampai kami yakin LG akan membuat produk bebas cacat," lanjutnya.

GM memang punya alasan untuk waspada. Pasalnya, pabrikan mobil itu sudah dua kali melakukan recall terhadap Chevrolet Bolt. Pada Juli, baut yang digunakan di model Bolt EUV terbaru disinyalir mengalami cacat.

Akibatnya, produsen mobil itu harus memperluas penarikannya menjadi 140.000 kendaraan dengan biaya yang diperkirakan mencapai US$1,8 miliar. Awal bulan ini, juru bicara GM mengatakan pihaknya dan LG Chem memiliki ratusan orang yang bekerja sepanjang waktu untuk menentukan penyebab dan mencari solusi terhadap kerusakan baterai.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close