Getol Kasih Diskon, Penjualan Mobil Listrik Tesla Merosot di China pada Februari

Nusantaratv.com - 05 Maret 2024

Mobil listrik Tesla Model 3 baru yang dipajang di sebelah SUV Model X di Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (CIFTIS) di Beijing, China, 2 September 2023. (Foto: Dok/Florence Lo/Reuters)
Mobil listrik Tesla Model 3 baru yang dipajang di sebelah SUV Model X di Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (CIFTIS) di Beijing, China, 2 September 2023. (Foto: Dok/Florence Lo/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Penjualan Tesla mengalami penurunan di China pada Februari lalu. Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu diketahui getol memberikan diskon kepada konsumennya.

Berdasarkan data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA), Tesla hanya menjual 60.365 kendaraan yang diproduksi di China pada Februari.

Penjualan ini turun 19 persen dari tahun sebelumnya dan merupakan volume terendah sejak Desember 2022. Demikian dilansir dari Reuters, Selasa (5/3/2024).

Pabrik Tesla di Shanghai memproduksi mobil listrik Model Y dan Model 3 untuk pasar lokal, Eropa, dan negara lainnya, dan tercatat lebih dari setengah pengiriman global Tesla pada tahun lalu bersumber dari pabrik ini.

Penurunan penjualan di pasar utama Tesla ini meredupkan prospek pengiriman global Tesla, disaat Tesla sedang berjuang melawan penurunan permintaan kendaraan listrik dan meningkatnya persaingan, serta terbebani oleh kurangnya kendaraan entry-level dan lamanya lini produknya.

Akibat penurunan penjualan di Februari lalu, saham Tesla merosot lebih dari 7 persen pada Senin (4/3/2024). Sementara penurunan penjualan tersebut diperkirakan akibat perlambatan selama liburan Tahun Baru Imlek.

Di mana liburan Tahun Baru Imlek di China jatuh pada Februari, sehingga mengurangi aktivitas pembelian mobil. Tesla selama ini diketahui getol memberi serangkaian potongan harga dan insentif untuk menangkis perlambatan permintaan kendaraannya dan sekaligus meningkatnya persaingan dari pesaing China seperti BYD.

"Ini merupakan badai hambatan yang sempurna bagi Tesla di China. Ini adalah data poin negatif yang menambah 'api' ke saham," kata analis Wedbush Dan Ives.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close