General Motors Rebut Kembali Mahkota Penjualan Mobil di AS dari Toyota

Nusantaratv.com - 05 Januari 2023

Foto Dokumen: Kendaraan mobil merek milik General Motors Company terlihat di dealer mobil di Queens, New York, AS, 16 November 2021. ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly
Foto Dokumen: Kendaraan mobil merek milik General Motors Company terlihat di dealer mobil di Queens, New York, AS, 16 November 2021. ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - General Motors Co merebut kembali posisi teratas dalam penjualan mobil di AS dari saingannya Toyota Motor Corp pada tahun 2022, karena mampu memenuhi permintaan yang kuat untuk mobil dan truk meskipun ada gangguan pasokan di seluruh industri.

Saham GM terangkat 2,7 persen pada perdagangan sore Rabu (4/1/2023) menjadi 34,75 dolar AS, setelah perusahaan membukukan kenaikan 2,5 persen pada penjualan 2022 menjadi 2.274.088 unit kendaraan, lebih tinggi dari Toyota 2.108.458 unit, dalam perlombaan yang diawasi ketat.

Kekurangan persediaan yang berasal dari melonjaknya biaya material dan krisis chip terus-menerus telah menghambat produksi di banyak pembuat mobil, membuat harga mobil dan truk tetap tinggi. Merek-merek Asia paling terpukul.

"Toyota masih termasuk yang paling ketat dalam hal persediaan," kata ekonom senior Cox Automotive, Charlie Chesbrough.

Pembuat mobil Jepang itu memangkas target produksi setahun penuh pada November. Penjualan SUV-nya, segmen utama, turun 8,6 persen pada 2022, menurut data pada Rabu (4/1/2023).

Namun, para eksekutif Toyota mengatakan ada beberapa tanda positif yang muncul, dan tingkat penambahan persediaan lambat tapi stabil.

"Kami optimis tingkat persediaan kami akan terus meningkat pada kuartal pertama dan untuk sisa tahun ini," kata Andrew Gillel, Wakil Presiden Senior Operasi Otomotif Toyota.

Merek lain seperti Hyundai Motor America, Kia Motors America, Mazda North American Operations dan American Honda semuanya mencatat penurunan penjualan.

Penjualan kendaraan baru AS pada Desember mencapai 1,26 juta unit, dengan tingkat penjualan tahunan 13,31 juta unit, menurut data Wards Intelligence.

Para analis khawatir bahwa kenaikan harga oleh pembuat mobil untuk menumpulkan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan berdampak pada penjualan kendaraan baru pada tahun 2023.

Keterjangkauan adalah "masalah yang sangat nyata," kata eksekutif Toyota David Christ. Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan permintaan akan kuat tahun ini.

Pembuat mobil perlu mulai memberi insentif kepada pembeli, sebuah tren yang terhenti selama pandemi, kata marketplace otomotif TrueCar.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close