Nusantaratv.com - Mercedes-Benz memiliki target ambisius di segmen mobil listrik dengan mencanangkan 50 persen penjualannya berasal dari kendaraan listrik pada 2025.
Ambisi itu disampaikan pabrikan mobil asal Jerman tersebut sejak 2021. Demikian dilansir dari ArenaEV, Jumat (23/2/2024). Kini, Mercedes sepertinya mundur dari tujuan tersebut dan memutuskan menunda selama lima tahun lagi atau hingga 2030.
Alasan penundaan ini diakibatkan fakta yang terjadi saat ini di mana Mercedes menyaksikan kendaraan PHEV (plug in hybrid) akan akan tetap relevan beberapa tahun ke depan. Bisa dikatakan PHEV menjadi prioritas saat ini.
Upaya Mercedes itu diperkirakan sebagai konsekuensi dari turunnya permintaan kendaraan listrik. Selain itu, harga kendaraan listrik murni yang masih tergolong mahal dibandingkan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) dan hybrid, juga masih menjadi tantangan.
"Mercedes berada dalam posisi yang baik untuk terus memproduksi mobil bermesin pembakaran dan siap memperbarui teknologinya hingga dekade berikutnya," ujar CEO Ola Kallenius.
Selain turunnya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik, Mercedes juga terkena dampak dari lambatnya pertumbuhan ekonomi, masalah rantai pasokan, kekurangan komponen, dan ketegangan perdagangan antara China, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE).
Oleh karena itu, penjualan pada kuartal pertama (Q1) 2024 ini kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan penjualan pada kuartal pertama 2023. Penjualan kendaraan listrik diperkirakan akan mencapai sekitar 19-21 persen dari total penjualan, jika menghitung kendaraan listrik bertenaga baterai dan hybrid secara bersamaan.